terima kasih atas cinta ibu yang tanpa batas b ing
1. terima kasih atas cinta ibu yang tanpa batas b ing
thank you for the infinite love of mother
2. tentukan unsur instrinsik cerpen keluar negeri untuk menggembalakan sapiini cerpen nya:Banyak orang bercerita tentang sejarah Indonesia dan Timor Leste, tetapi saya tidak paham karena saya belum lahir saat negara itu berdiri (Timor Leste). Ibu saya berasal dari Timor Leste, sedangkan bapak saya berasal dari Indonesia dari suku Batak, tetapi ibu saya sangat cinta Indonesia. Sekarang saya bersama ibu dan bapak tinggal di Indonesia dan selamanya demikian. Walaupun begitu, setiap liburan saya pasti ke Timor Leste. Entah liburan naik kelas, atau liburan Natal dan tahun baru. Atau liburan apa pun saya pasti ke Timor Leste.Sekalipun saya ke Timor Leste saat liburan, namun bukan berarti saya pergi berlibur. Saya ke Timor Leste untuk menggembalakan sapi-sapi nenek saya. Kebetulan nenek dari pihak ibu saya itu memang warga negara Timor Leste. Saya sangat mencintai nenek begitu juga sebaliknya, nenek pun sangat mencintai saya juga ibu dan kami sekeluarga. Sapi nenek saya lumayan banyak, yakni sekitar dua puluh ekor. Bayangkan jika saya tidak membantu nenek menggembalakan sapi-sapinya maka pasti nenek akan sendirian mengurus semuanya dengan kelelahan.Bisanya saya memulai perjalanan dengan jalan tikus. Saya tidak melewati jalan yang sebenarnya. Walau melewati jalan tikus sungguh melelahkan, namun itu yang bisa saya lakukan. Saya katakan melelahkan karena saya harus berhati-hati sekali takut tertangkap. Biasanya saya berpakaian seadanya seperti anak-anak Timor umumnya yang sedang bermain. Jika berpapasan orang di jalan dan saya telah berada di tanah Timor maka saya berpura-pura sebagai seorang anak Timor Leste yang sedang bermain-main di hutan atau kebun. Namun jika saya takut ketahuan atau tertangkap polisi perbatasan atau tentara yang sedang beroperasi keamanan maka saya akan memakai karung goni menutupi seluruh tubuh saya, dan bersembunyi di balik rerumputan kering berdebu atau bukit-bukit batu. Sepanjang perjalanan melelahkan itu, saya sering kehausan dan sulit membeli air karena kami melintasi hutan dan bukit atau jalan yang sulit. Namun syukurlah, saya selalu tiba di rumah nenek dengan selamat.Nenek saya bernama Rei. Orang-orang memanggilnya nenek Rei. Sesampai di rumah nenek Rei saya mengucapkan salam kepada nenek. Lalu saya dan nenek pergi menggembalakan sapi ke sawah yang sudah dipotong padinya. Sore hari saya menggembalakan pulang sapi-sapi nenek kembali ke kandang. Saya melakukan itu setiap hari selama liburan.Pasti kalian tidak percaya kalau saya mengatakan saya sangat bangga bisa membantu nenek. Jika teman-teman berlibur di rumah masing-masing saja, atau berlibur ke tempat-tempat yang indah dan tidak bekerja, saya justru sangat merindukan saat liburan ke rumah nenek di Timor Leste, saya bangga sekali bisa untuk membantu nenek menggembalakan sapi-sapi nenek. Sapi-sapi itu sangat akrab dengan saya, dan mereka seakan tahu bahwa saya pasti akan datang saat liburan sekolah dan menggembalakan mereka.Akhirnya masa liburan pun selesai. Biasanya sehari sebelum selesai liburan, saya pasti pulang ke Indonesia ke Motain tempat tinggal saya. Sehari itu saya akan gunakan untuk menyiapkan segala sesuatu untuk masuk sekolah nanti. Saat yang ditunggutunggu pun tiba. Saya pamit pada nenek, namun karena bertepatan dengan ulang tahun saya maka saya dihadiahi seekor sapi oleh nenek saya.“Terima kasih, nek terima kasih,” saya terus saja mengucapkan terima kasih atas hadiah yang berharga dari nenek, yaitu seekor sapi. Saya membawa sapi itu ke Indonesia melalui jalan tikus. Kali ini saya lebih hati-hati lagi karena saya bersama sapi. Selama satu jam perjalanan, saya kadang tegang dan ketakutan, namun saya berhasil tiba di Indonesia, di rumah saya dengan selamat.Walaupun saya sangat mencintai nenek, tetapi saya juga sangat mencintai Indonesia. Saya memilih terus bersama orang tua saya di Indonesia karena jika berada di Indonesia saya bisa berlibur ke luar negeri, ke tempat nenek, di Timor Leste meskipun hanya dengan berjalan kaki. Semua itu sangat menyenangkan.
Banyak orang bercerita tentang sejarah Indonesia dan Timor Leste, tetapi saya tidak paham karena saya belum lahir saat negara itu berdiri (Timor Leste). Ibu saya berasal dari Timor Leste, sedangkan bapak saya berasal dari Indonesia dari suku Batak, tetapi ibu saya sangat cinta Indonesia. Sekarang saya bersama ibu dan bapak tinggal di Indonesia dan selamanya demikian.
Jika berpapasan orang di jalan dan saya telah berada di tanah Timor maka saya berpura-pura sebagai seorang anak Timor Leste yang sedang bermain-main di hutan atau kebun. Namun jika saya takut ketahuan atau tertangkap polisi perbatasan atau tentara yang sedang beroperasi keamanan maka saya akan memakai karung goni menutupi seluruh tubuh saya, dan bersembunyi di balik rerumputan kering berdebu atau bukit-bukit batu. Sepanjang perjalanan melelahkan itu, saya sering kehausan dan sulit membeli air karena kami melintasi hutan dan bukit atau jalan yang sulit. Namun syukurlah, saya selalu tiba di rumah nenek dengan selamat.
Nenek saya bernama Rei. Orang-orang memanggilnya nenek Rei. Sesampai di rumah nenek Rei saya mengucapkan salam kepada nenek. Lalu saya dan nenek pergi menggembalakan sapi ke sawah yang sudah dipotong padinya. Sore hari saya menggembalakan pulang sapi-sapi nenek kembali ke kandang. Saya melakukan itu setiap hari selama liburan.
Pasti kalian tidak percaya kalau saya mengatakan saya sangat bangga bisa membantu nenek. Jika teman-teman berlibur di rumah masing-masing saja, atau berlibur ke tempat-tempat yang indah dan tidak bekerja, saya justru sangat merindukan saat liburan ke rumah nenek di Timor Leste, saya bangga sekali bisa untuk membantu nenek menggembalakan sapi-sapi nenek. Sapi-sapi itu sangat akrab dengan saya, dan mereka seakan tahu bahwa saya pasti akan datang saat liburan sekolah dan menggembalakan mereka.
Akhirnya masa liburan pun selesai. Biasanya sehari sebelum selesai liburan, saya pasti pulang ke Indonesia ke Motain tempat tinggal saya. Sehari itu saya akan gunakan untuk menyiapkan segala sesuatu untuk masuk sekolah nanti. Saat yang ditunggutunggu pun tiba. Saya pamit pada nenek, namun karena bertepatan dengan ulang tahun saya maka saya dihadiahi seekor sapi oleh nenek saya.
“Terima kasih, nek terima kasih,” saya terus saja mengucapkan terima kasih atas hadiah yang berharga dari nenek, yaitu seekor sapi. Saya membawa sapi itu ke Indonesia melalui jalan tikus. Kali ini saya lebih hati-hati lagi karena saya bersama sapi. Selama satu jam perjalanan, saya kadang tegang dan ketakutan, namun saya berhasil tiba di Indonesia, di rumah saya dengan selamat.
Walaupun saya sangat mencintai nenek, tetapi saya juga sangat mencintai Indonesia. Saya memilih terus bersama orang tua saya di Indonesia karena jika berada di Indonesia saya bisa berlibur ke luar negeri, ke tempat nenek, di Timor Leste meskipun hanya dengan berjalan kaki. Semua itu sangat menyenangkan.
tinggal nentuin tema, tokoh, penokohan, alur, latar, amanat
3. tentukan tokoh,alur,latar suasanan,latar tempat cerpen keluar negeri untuk menggembalakan sapi karya abadi simanjuntak tolong bantu ya tolong jawabnya dengan benarcerpen nya ini:Banyak orang bercerita tentang sejarah Indonesia dan Timor Leste, tetapi saya tidak paham karena saya belum lahir saat negara itu berdiri (Timor Leste). Ibu saya berasal dari Timor Leste, sedangkan bapak saya berasal dari Indonesia dari suku Batak, tetapi ibu saya sangat cinta Indonesia. Sekarang saya bersama ibu dan bapak tinggal di Indonesia dan selamanya demikian. Walaupun begitu, setiap liburan saya pasti ke Timor Leste. Entah liburan naik kelas, atau liburan Natal dan tahun baru. Atau liburan apa pun saya pasti ke Timor Leste.Sekalipun saya ke Timor Leste saat liburan, namun bukan berarti saya pergi berlibur. Saya ke Timor Leste untuk menggembalakan sapi-sapi nenek saya. Kebetulan nenek dari pihak ibu saya itu memang warga negara Timor Leste. Saya sangat mencintai nenek begitu juga sebaliknya, nenek pun sangat mencintai saya juga ibu dan kami sekeluarga. Sapi nenek saya lumayan banyak, yakni sekitar dua puluh ekor. Bayangkan jika saya tidak membantu nenek menggembalakan sapi-sapinya maka pasti nenek akan sendirian mengurus semuanya dengan kelelahan.Bisanya saya memulai perjalanan dengan jalan tikus. Saya tidak melewati jalan yang sebenarnya. Walau melewati jalan tikus sungguh melelahkan, namun itu yang bisa saya lakukan. Saya katakan melelahkan karena saya harus berhati-hati sekali takut tertangkap. Biasanya saya berpakaian seadanya seperti anak-anak Timor umumnya yang sedang bermain. Jika berpapasan orang di jalan dan saya telah berada di tanah Timor maka saya berpura-pura sebagai seorang anak Timor Leste yang sedang bermain-main di hutan atau kebun. Namun jika saya takut ketahuan atau tertangkap polisi perbatasan atau tentara yang sedang beroperasi keamanan maka saya akan memakai karung goni menutupi seluruh tubuh saya, dan bersembunyi di balik rerumputan kering berdebu atau bukit-bukit batu. Sepanjang perjalanan melelahkan itu, saya sering kehausan dan sulit membeli air karena kami melintasi hutan dan bukit atau jalan yang sulit. Namun syukurlah, saya selalu tiba di rumah nenek dengan selamat.Nenek saya bernama Rei. Orang-orang memanggilnya nenek Rei. Sesampai di rumah nenek Rei saya mengucapkan salam kepada nenek. Lalu saya dan nenek pergi menggembalakan sapi ke sawah yang sudah dipotong padinya. Sore hari saya menggembalakan pulang sapi-sapi nenek kembali ke kandang. Saya melakukan itu setiap hari selama liburan.Pasti kalian tidak percaya kalau saya mengatakan saya sangat bangga bisa membantu nenek. Jika teman-teman berlibur di rumah masing-masing saja, atau berlibur ke tempat-tempat yang indah dan tidak bekerja, saya justru sangat merindukan saat liburan ke rumah nenek di Timor Leste, saya bangga sekali bisa untuk membantu nenek menggembalakan sapi-sapi nenek. Sapi-sapi itu sangat akrab dengan saya, dan mereka seakan tahu bahwa saya pasti akan datang saat liburan sekolah dan menggembalakan mereka.Akhirnya masa liburan pun selesai. Biasanya sehari sebelum selesai liburan, saya pasti pulang ke Indonesia ke Motain tempat tinggal saya. Sehari itu saya akan gunakan untuk menyiapkan segala sesuatu untuk masuk sekolah nanti. Saat yang ditunggutunggu pun tiba. Saya pamit pada nenek, namun karena bertepatan dengan ulang tahun saya maka saya dihadiahi seekor sapi oleh nenek saya.“Terima kasih, nek terima kasih,” saya terus saja mengucapkan terima kasih atas hadiah yang berharga dari nenek, yaitu seekor sapi. Saya membawa sapi itu ke Indonesia melalui jalan tikus. Kali ini saya lebih hati-hati lagi karena saya bersama sapi. Selama satu jam perjalanan, saya kadang tegang dan ketakutan, namun saya berhasil tiba di Indonesia, di rumah saya dengan selamat.Walaupun saya sangat mencintai nenek, tetapi saya juga sangat mencintai Indonesia. Saya memilih terus bersama orang tua saya di Indonesia karena jika berada di Indonesia saya bisa berlibur ke luar negeri, ke tempat nenek, di Timor Leste meskipun hanya dengan berjalan kaki. Semua itu sangat menyenangkan.
tokoh: tokoh saya,ibu,bapak,teman-teman,nenek
alur: maju
latar suasana:senang,takut
latar tempat: timor leste,jalan tikus,hutan,kebun,rumah nenek.
4. (Oleh: Yuni Prihatiningrum) Siswa-siswi kelas VII C SMP Duta Bangsa tampak sibuk menyiapkan perayaan ulang tahun wali kelasnya, Ibu Kartini. Tapi beliau lebih akrab dipanggil Ibu Tini. Tidaklah heran jika semuanya sibuk karena hari ulang tahun Ibu Tini tinggal beberapa hari lagi. Sebagai ketua kelas, Ello lebih sibuk dari teman-temannya. Untung saja ada Tora, Fita, Rudi, dan Anis yang tampak sangat bersemangat membantu. Teman-teman yang lain juga tampak kompak menyiapkan semuanya. Tentu saja hal itu tanpa sepengetahuan wali kelasnya. “Ayo teman-teman kumpul sebentar!” pinta Ello kepada teman-temannya. Setelah teman-temannya berkumpul, Ello menanyakan segala sesuatunya pada teman-temannya. “Bagaimana soal roti ulang tahunnya Fit, kamu sudah menemukan tempat untuk memesannya?” tanya Ello kepada Fita. “Santai saja, mamaku bersedia membuatkan demi guru kita tercinta. Aku jamin rasanya pasti lezat. Nanti biar sebagian anak perempuan membantunya,” kata Fita. Tidak lama kemudian bel tanda selesai istirahat berbunyi. Semua siswa segera menyiapkan pelajaran berikutnya. *** Hari ulang tahun Ibu Tini tinggal sehari lagi. Anak-anak semakin sibuk menyiapkan semuanya. Sepulang sekolah, mereka bersama-sama mendekorasi ruangan. “Itu balonnya masih kurang!” kata Fita. “Nanti aku tambah, ini mau dipasang di mana lagi?” tanya Rudi kepada Fita “Di ujung sana saja! Nis, kita cari kado sekalian beli bunga yuk!” ajak Fita kepada Anis. “Tapi aku masih bingung, Bu Tini mau dikasih kado apa?” tanya Anis kepada teman-temannya. “Bagaimana kalau bed cover saja?” usul Arini.”Jangan, itu terlalu mahal, kalian tahu kalau anggaran kita terbatas?” sergah Tora. “Bagaimana kalau tas? Ada toko tas langganan mamaku yang harganya murah,” usul Arini lagi. “Itu ide bagus!” sahut teman-temannya kompak. Setelah semua anak sepakat, Anis, Fita, dan Arini berangkat membeli kado dan bunga. Sementara anak-anak yang lain melanjutkan tugas masing-masing. Sebagian dari mereka menuju ke rumah Fita untuk memantu mama Fita menyiapkan roti ulang tahun dan makanan untuk hidangan. Semuanya tampak sibuk bekerja, sesekali mereka sambil bergurau untuk menghilangkan rasa capai. *** Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Sebelum memberikan pesta kejutan, seluruh siswa mengikuti upacara bendera memperingati lahirnya R.A. Kartini tanggal 21 April. Setelah upacara selesai, semua siswa kelas VII C bergegas masuk ke kelas. Mereka lalu menyiapkan segala sesuatunya, mulai dari mengeluarkan roti tar dari kardusnya dan menyalakan lilinnya, sampai menyiapkan makanan dan minuman. Setelah Ibu Tini masuk ke ruang kelas, semua siswa serentak menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun”. Semua siswa terlihat bahagia, tak terkecuali Ibu Tini. “Terima kasih semuanya, Ibu sangat senang. Ibu tidak menyangka kalian bias melakukan semua ini tanpa sepengetahuan Ibu,” seru Ibu Tini sambil meneteskan air mata tanda haru bercampur gembira. “Sebelum meniup lilin, Ibu make a wish dulu dong!” celetuk salah seorang anak. “Harapannya, Ibu sehat selalu, murah rezeki, disayang keluarga, dan tidak lupa pula Ibu berdoa untuk kalian agar menjadi murid-murid yang pandai,” ucap Ibu Tini. “Amin….” jawab semua siswa serentak diikuti tepuk tangan.”Kemudian Ibu Tini meniup lilin, setelah itu dia bercerita panjang lebar mengenai namanya. Dia menjelaskan mengapa dia dinamai Kartini oleh kedua orang tuanya. Hal itu dikarenakan tanggal lahirnya sama dengan tanggal lahir R.A. Kartini, pejuang emansipasi wanita dari Jepara. Orang tuanya berharap dengan me
mberinya nama Kartini, dia bisa mengikuti jejak R.A. Kartini yang bisa mengangkat derajat perempuan dan berguna bagi bangsa dan negaranya. Tidak lupa pula kepala sekolah beserta guru-guru diundang dalam pesta kecil- kecilan tersebut. Semua yang hadir memberi ucapan selamat kepada Ibu Tini, termasuk siswa-siswanya. Mereka menyalaminya satu per satu. Tidak lupa Ibu Tini memberi ucapan terima kasih pada siswa-siswanya yang telah memberinya pesta kejutan. Semoga Ibu Tini bisa meneruskan jejak R.A. Kartini dan semoga pula muncul R.A. Kartini, R.A. Kartini baru. (Sumber: Yunior, 22 April 2007 dengan pengubahan seperlunya.
selamat hari kartini 2016
semoga kita bisa menjadi kartini kartini yang melalang buana sampai ke dunia internasional
5. 16. Wahyu Allah SWT yang ditulis dan dibukukan menjadi kitab suci Al-Quran merupakan bukti bahwa Allah memiliki sifat.a.ilmu. c.sama’b.kalam. d.hayat18. Siapapun orangnya, walaupun seorang Nabi atau Rasul Allah, tidak ada yang bisa memberi petunjuk kepada yang lain , kecuali Allah SWT, karena Allah memiliki sifat Asmaul Husna, yaitu….a.Al-hadi. c.Al-Qoyyumb.Al-Jabar. d.Al-Aziz20. Allah SWT adalah dzat yang maha perkasa dan keperkasaan Allah adalah sempurna dan kekal, berbeda dengan keperkasaan manusia terbatas dan tidak kekal, karena Allah SWT mempunyai nama yang bagus yaitu….a.As-Shobur. c.Al-Azizb.Al-Fattah. d.Al-Wahhab22. Islam mengajarkan kepada umatnya agar dalam hidupnya bisa saling tolong menolong untuk kebaikan, karena Allah cinta kepada orang yang selalu berbuat….a.Kegembiraanb.Kesenangan c.Kebacikand.Kecerahan23.Semua orang senang melakukan dan melihat orang berlaku jujur dan adil, karena keadilan adalah cerminan dari nama yang bagus bagi Allah yaitu….a.As-Shobur. c.Al-Azizb.Al-Fattah. d.Al-Adlu26.Kepatuhan dan kesetiaan seseorang dalam melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan dari peraturan yang telah ditetapkan baik masalah agama maupun dunia, merupakan pengertian dari…a.Tawakal. c.Tasamuhb.Taqwa. d.Tawadhu29. Pernyataan berikut ini sifat terpuji yang menunjukkan tawaduk adalah….a.Rajin memberi sadaqah kepada siapa saja yang disenangib.memberi salam dan wajah yang manis ketika bertemu temanc.memenuhi undangan saudaranya ketika acara hajatand.selalu melaksanakan ibadah dimana tempat ia berada49. Nabi Muhammad SAW, di angkat menjadi seorang rasul Allah ditandai dengan….a.Datangnya malaikat Jibrilb.Nabi Muhammad bertemu Allah SWTc.dengan turunnya Wahyud. Datangnya perintah hijrah50. Nabi Muhammad setelah berda’wah dalam keluarga secara sembunyi-sembunyi, kemudian berda’wah secara terang-terangan, karena ada perintah dengan turunnya ayat dalam surat….a.Al-Maidah : 3b.Al-‘Alaq : 3c.Ali Imran : 95d.Al-Hiir : 94Tolong di jawab ya kak dengan benar….Soalnya dikumpulka besok…Terima Kasih…
16. B.
18. A.
20. C.
22. C. Kebajikan
23. D
26. B.
29. B
49. C
50. D
6. carilah unsur intrinsik dari cerpen ulang tahun ibu kartini besertabuktinya! unsur intrinsik meliputi: tema ,alur, sudut pandang, gaya bahasa ,amanat ,penokohan,dan setting ceritanya ini :Ulang Tahun Ibu Kartini(Oleh: Yuni Prihatiningrum)Siswa-siswi kelas VII C SMP Duta Bangsa tampak sibuk menyiapkan perayaan ulang tahun wali kelasnya, Ibu Kartini. Tapi beliau lebih akrab dipanggil Ibu Tini. Tidaklah heran jika semuanya sibuk karena hari ulang tahun Ibu Tini tinggal beberapa hari lagi. Sebagai ketua kelas, Ello lebih sibuk dari teman-temannya. Untung saja ada Tora, Fita, Rudi, dan Anis yang tampaksangat bersemangat membantu. Teman-teman yang lain juga tampak kompak menyiapkan semuanya. Tentu saja hal itu tanpa sepengetahuan wali kelasnya. “Ayo teman-teman kumpul sebentar!” pinta Ello kepada teman-temannya. Setelah teman-temannya berkumpul, Ello menanyakan segala sesuatunya pada teman-temannya. “Bagaimana soal roti ulang tahunnyaFit, kamu sudah menemukan tempat untuk memesannya?” tanya Ello kepada Fita. “Santai saja, mamaku bersedia membuatkan demi guru kita tercinta. Aku jamin rasanya pasti lezat. Nanti biarsebagian anak perempuan membantunya,” kata Fita. Tidak lama kemudian bel tanda selesai istirahat berbunyi. Semua siswa segera menyiapkan pelajaran berikutnya.***Hari ulang tahun Ibu Tini tinggal sehari lagi. Anak-anak semakin sibuk menyiapkan semuanya. Sepulang sekolah, mereka bersama-sama mendekorasi ruangan. “Itu balonnya masih kurang!” kata Fita. “Nanti aku tambah, ini mau dipasang di mana lagi?” tanya Rudi kepada Fita”Di ujung sana saja! Nis, kita cari kado sekalian beli bunga yuk!” ajak Fita kepada Anis. “Tapi aku masih bingung, Bu Tini mau dikasih kado apa?” tanya Anis kepada teman-temannya.”Bagaimana kalau bed cover saja?” usul Arini.”Jangan, itu terlalu mahal, kalian tahukalau anggaran kita terbatas?” sergah Tora. “Bagaimana kalau tas? Ada toko tas langganan mamaku yang harganya murah,” usul Arini lagi. “Itu ide bagus!” sahut teman-temannyakompak. Setelah semua anak sepakat, Anis, Fita, dan Arini berangkat membeli kado dan bunga. Sementara anak-anak yang lain melanjutkan tugas masing-masing. Sebagian dari mereka menuju ke rumah Fita untuk memantu mama Fita menyiapkan roti ulang tahun dan makanan untuk hidangan. Semuanya tampak sibuk bekerja, sesekali mereka sambil bergurau untuk menghilangkan rasa capai.***Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Sebelum memberikan pesta kejutan, seluruh siswa mengikuti upacara bendera memperingati lahirnya R.A. Kartini tanggal 21 April. Setelah upacara selesai, semua siswa kelas VII C bergegas masuk ke kelas. Mereka lalu menyiapkan segala sesuatunya, mulai dari mengeluarkan roti tar dari kardusnya dan menyalakan lilinnya, sampai menyiapkan makanan dan minuman. Setelah Ibu Tini masuk ke ruang kelas, semua siswa serentak menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun”. Semua siswa terlihat bahagia, tak terkecuali Ibu Tini. “Terima kasih semuanya, Ibu sangat senang. Ibu tidak menyangka kalian bias melakukan semua ini tanpa sepengetahuan Ibu,” seru Ibu Tini sambil meneteskan air mata tanda haru bercampur gembira. “Sebelum meniup lilin, Ibu make a wish dulu dong!” celetuk salah seorang anak. “Harapannya, Ibu sehat selalu, murah rezeki, disayang keluarga, dan tidak lupapula Ibu berdoa untuk kalian agar menjadi murid-murid yang pandai,” ucap Ibu Tini. “Amin….” jawab semua siswa serentak diikuti tepuk tangan.”Kemudian Ibu Tini meniup lilin, setelahitu dia bercerita panjang lebar mengenai namanya. Dia menjelaskan mengapa dia dinamai Kartini oleh kedua orang tuanya. Hal itu dikarenakan tanggal lahirnya sama dengan tanggal lahir R.A. Kartini, pejuang emansipasi wanita dari Jepara. Orang tuanya berharap dengan memberinya nama Kartini, dia bisa mengikuti jejak R.A. Kartini yang bisa mengangkat derajat perempuandan berguna bagi bangsa dan negaranya. Tidak lupa pula kepala sekolah beserta guru-guru diundang dalam pesta kecil- kecilan tersebut. Semua yang hadir memberi ucapan selamat kepada Ibu Tini, termasuk siswa-siswanya. Mereka menyalaminya satu per satu. Tidak lupa Ibu Tinimemberi ucapan terima kasih pada siswa-siswanya yang telah memberinya pesta kejutan. Semoga Ibu Tini bisa meneruskan jejak R.A. Kartini dan semoga pula muncul R.A. Kartini, R.A. Kartini baru.
Tema… Hari ultah
setting waktu… Pagi hari settingTempat… ruang kelas
Sudut pandang …orang kedua
Alur… cerita yg berjudul “judulnya apa tuh” Beralur maju
Penokohan… yaitu orang2yg ada d situ siapa aja… nama namanya (contoh : Ello)
7. Tak Sempat Kuungkapkan Cerpen Karangan: Noorhayati Kategori: Cerpen Cinta Dalam Hati (Terpendam), Cerpen Remaja Lolos moderasi pada: 31 October 2017 “Sangat menyebalkan sekali, kenapa dia selalu senyum padaku sedangkan aku tak mengenalnya. Aneh, memang aneh!” ucapku kesal. Dia selalu melontarkan senyumannya untukku setiap saat bertemu, memandangiku tanpa jenuh, membingungankan sekali kelakuan anak itu. Ya, dia adalah beny anak Ipa 3, sedangkan aku anak ipa 1. Saat pertama mengenalnya adalah saat kami terkunci di luar gerbang. Aku memberanikan diri untuk memanjat gerbang itu. Dia sempat menertawakanku saat rokku terkait. “dasar otak mes*m.” bentakku pada Beny. 4 bulan sudah kami kenal, namun aku tidak pernah memperkenalkan namaku padanya, hanya saja aku bingung dari mana dia mengetahui namaku. “Tias.” teriak seseorang dari jendela. Kelasnya dan kelasku bersampingan, kebetulan sekali kami sama-sama duduk dekat jendela. 1 tahun telah berlalu kini kami sudah kelas 2. Perasaanku mulai tak karuan pada Beny. Aku jadi salah tingkah karena dia selalu memperhatikanku. Aku rasa aku mulai menyukainya. Sejak saat itu sikapku berubah, maklumlah lagi kasmaran namanya, tapi aku tak pernah menceritakan hal ini pada siapa pun bahwa aku menyukai Beny. Aku rasa dia juga tak mengetahui perasaanku, aku tidak ingin ada seorang pun tahu tentang perasaanku apalagi Beny. Aku bersikap padanya seolah-olah aku tak menyukainya. 7 bulan berlalu, aku mulai memperhatikannya sampai pada suatu hari aku tak melihatnya berada di bangkunya. Pada hari itu aku bertanya pada oyem sahabatnya. “Beny nggak masuk kelas ya?” tanyaku. “Beny sedang di UKS.” Aku pun pergi ke UKS modus hanya ingin melihat wajahnya, aku pura-pura pusing. Saat aku mulai tertidur, sekilas suara menyadarkanku. “kalo pusing minum obat, obatnya ada di loker nomor 4.” aku terkejut sekali saat gorden pembatas ditarik Beny. Tanpa kusadari sekarang aku sudah kelas 3 SMA. Aku sangat mengagumi Beny, tapi aku tak pernah mengungkapkan itu pada siapapun, aku hanya menulisnya di kertas dan kusimpan dalam kotak kecil. Saat semua orang telah habis pulang sekolah tersisalah aku sendiri di sekolahan. Aku berjalan menuju kelas Beny dan melirik ke arah bangku duduknya kurasakan saat itu dia ada bersamaku. Aku duduk di bangkunya tanganku tepat mengenai lacinya. Kurasa tanganku sedang menyentuh tumpukkan kertas perlahan kubuka. Sangat menyentuh sekali semua itu curhatan Beny. Dan ada kata-kata yang sempat terngiang di ingatanku yaitu “pasir merindukan ombak, tanah merindukan air, angin merindukan hujan, dan aku merindukanmu.” entah siapakah yang dia maksud. Hari ini hari terakhir kami menjadi siswa di SMA BAKTI KARYA, hari terakhirku melihat Beny. Selesai acara pelepasan siswa, kulihat wajah Beny saat itu sangat bahagia, aku pun ikut bahagia. Dia lontarkan senyum paling manis untukku. Aku dapat merasakan bahwa itu adalah senyum perpisahan kami. Selesai acara semua siswa pulang kecuali aku. Aku berjalan di sekolah sambil melihat-lihat pemandangan yang ada untuk terakhir kalinya. Aku sempat singgah di kelas Beny dan duduk di bangkunya. Kudapatkan selipat kertas yang tertinggal di lacinya. “aku mengagumi tanpa kata, ku membisu saat ingin mengungkapkannya, hatiku membeku, napasku berhenti, kadang jantungku berdebar. Terima kasih atas perhatian kecilmu, aku tahu kau juga memandangku dari jendela, ya aku tahu itu. Terima kasih atas segalanya. Aku menunggumu bidadari Ipa 1 (TIAS A).” aku sempat meneteskan air mata terharu, “aku mencintaimu Ben, meskipun tak sempatku ungkapkan.” Aku berontak keluar kelas berlari menuju gerbang sekolah, sedih sekali saat kulihat semua dalam keadaan sunyi sepi, namun berharap suatu saat kami dipersatukan kembali. Aku sangat bahagia bisa mengenalnya meskipun aku tak bisa memilikinya. TAMAT. pertanyaannya : 1) Siapa tokohnya? 2) Karakter/watak tokoh tersebut? 3) Tempat kejadian/peristiwa : A. Latar waktu : B. Latar tempat :
1. tokoh : beny dan oyem.tokoh benny dan oyem
wataknya terlalu percaya diri
8. carilah unsur intrinsik dari cerpen ulang tahun ibu kartini besertabuktinya! unsur intrinsik meliputi: tema ,alur, sudut pandang, gaya bahasa ,amanat ,penokohan,dan setting ceritanya ini :Ulang Tahun Ibu Kartini(Oleh: Yuni Prihatiningrum)Siswa-siswi kelas VII C SMP Duta Bangsa tampak sibuk menyiapkan perayaan ulang tahun wali kelasnya, Ibu Kartini. Tapi beliau lebih akrab dipanggil Ibu Tini. Tidaklah heran jika semuanya sibuk karena hari ulang tahun Ibu Tini tinggal beberapa hari lagi. Sebagai ketua kelas, Ello lebih sibuk dari teman-temannya. Untung saja ada Tora, Fita, Rudi, dan Anis yang tampaksangat bersemangat membantu. Teman-teman yang lain juga tampak kompak menyiapkan semuanya. Tentu saja hal itu tanpa sepengetahuan wali kelasnya. “Ayo teman-teman kumpul sebentar!” pinta Ello kepada teman-temannya. Setelah teman-temannya berkumpul, Ello menanyakan segala sesuatunya pada teman-temannya. “Bagaimana soal roti ulang tahunnyaFit, kamu sudah menemukan tempat untuk memesannya?” tanya Ello kepada Fita. “Santai saja, mamaku bersedia membuatkan demi guru kita tercinta. Aku jamin rasanya pasti lezat. Nanti biarsebagian anak perempuan membantunya,” kata Fita. Tidak lama kemudian bel tanda selesai istirahat berbunyi. Semua siswa segera menyiapkan pelajaran berikutnya.***Hari ulang tahun Ibu Tini tinggal sehari lagi. Anak-anak semakin sibuk menyiapkan semuanya. Sepulang sekolah, mereka bersama-sama mendekorasi ruangan. “Itu balonnya masih kurang!” kata Fita. “Nanti aku tambah, ini mau dipasang di mana lagi?” tanya Rudi kepada Fita”Di ujung sana saja! Nis, kita cari kado sekalian beli bunga yuk!” ajak Fita kepada Anis. “Tapi aku masih bingung, Bu Tini mau dikasih kado apa?” tanya Anis kepada teman-temannya.”Bagaimana kalau bed cover saja?” usul Arini.”Jangan, itu terlalu mahal, kalian tahukalau anggaran kita terbatas?” sergah Tora. “Bagaimana kalau tas? Ada toko tas langganan mamaku yang harganya murah,” usul Arini lagi. “Itu ide bagus!” sahut teman-temannyakompak. Setelah semua anak sepakat, Anis, Fita, dan Arini berangkat membeli kado dan bunga. Sementara anak-anak yang lain melanjutkan tugas masing-masing. Sebagian dari mereka menuju ke rumah Fita untuk memantu mama Fita menyiapkan roti ulang tahun dan makanan untuk hidangan. Semuanya tampak sibuk bekerja, sesekali mereka sambil bergurau untuk menghilangkan rasa capai.***Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Sebelum memberikan pesta kejutan, seluruh siswa mengikuti upacara bendera memperingati lahirnya R.A. Kartini tanggal 21 April. Setelah upacara selesai, semua siswa kelas VII C bergegas masuk ke kelas. Mereka lalu menyiapkan segala sesuatunya, mulai dari mengeluarkan roti tar dari kardusnya dan menyalakan lilinnya, sampai menyiapkan makanan dan minuman. Setelah Ibu Tini masuk ke ruang kelas, semua siswa serentak menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun”. Semua siswa terlihat bahagia, tak terkecuali Ibu Tini. “Terima kasih semuanya, Ibu sangat senang. Ibu tidak menyangka kalian bias melakukan semua ini tanpa sepengetahuan Ibu,” seru Ibu Tini sambil meneteskan air mata tanda haru bercampur gembira. “Sebelum meniup lilin, Ibu make a wish dulu dong!” celetuk salah seorang anak. “Harapannya, Ibu sehat selalu, murah rezeki, disayang keluarga, dan tidak lupapula Ibu berdoa untuk kalian agar menjadi murid-murid yang pandai,” ucap Ibu Tini. “Amin….” jawab semua siswa serentak diikuti tepuk tangan.”Kemudian Ibu Tini meniup lilin, setelahitu dia bercerita panjang lebar mengenai namanya. Dia menjelaskan mengapa dia dinamai Kartini oleh kedua orang tuanya. Hal itu dikarenakan tanggal lahirnya sama dengan tanggal lahir R.A. Kartini, pejuang emansipasi wanita dari Jepara. Orang tuanya berharap dengan memberinya nama Kartini, dia bisa mengikuti jejak R.A. Kartini yang bisa mengangkat derajat perempuandan berguna bagi bangsa dan negaranya. Tidak lupa pula kepala sekolah bese
rta guru-guru diundang dalam pesta kecil- kecilan tersebut. Semua yang hadir memberi ucapan selamat kepada Ibu Tini, termasuk siswa-siswanya. Mereka menyalaminya satu per satu. Tidak lupa Ibu Tinimemberi ucapan terima kasih pada siswa-siswanya yang telah memberinya pesta kejutan. Semoga Ibu Tini bisa meneruskan jejak R.A. Kartini dan semoga pula muncul R.A. Kartini, R.A. Kartini baru.
1. tema : ultah seorang guru pada hari R.A.Kartini
2. alur :maju mundur
3. sudu pandang : mereka, ibu tini, tora, fita,anis
4. gaya bhasa : santun dan kadang-kadang ada sedikit kurang santun
5. amanat : kita sebgai siswa harus menyanyangi guru terlebih lagi guru ultah
kita yg berulang tahun sama dengan pahwalan kita kta juga harus menirunya
9. (Oleh: Yuni Prihatiningrum) Siswa-siswi kelas VII C SMP Duta Bangsa tampak sibuk menyiapkan perayaan ulang tahun wali kelasnya, Ibu Kartini. Tapi beliau lebih akrab dipanggil Ibu Tini. Tidaklah heran jika semuanya sibuk karena hari ulang tahun Ibu Tini tinggal beberapa hari lagi. Sebagai ketua kelas, Ello lebih sibuk dari teman-temannya. Untung saja ada Tora, Fita, Rudi, dan Anis yang tampak sangat bersemangat membantu. Teman-teman yang lain juga tampak kompak menyiapkan semuanya. Tentu saja hal itu tanpa sepengetahuan wali kelasnya. “Ayo teman-teman kumpul sebentar!” pinta Ello kepada teman-temannya. Setelah teman-temannya berkumpul, Ello menanyakan segala sesuatunya pada teman-temannya. “Bagaimana soal roti ulang tahunnya Fit, kamu sudah menemukan tempat untuk memesannya?” tanya Ello kepada Fita. “Santai saja, mamaku bersedia membuatkan demi guru kita tercinta. Aku jamin rasanya pasti lezat. Nanti biar sebagian anak perempuan membantunya,” kata Fita. Tidak lama kemudian bel tanda selesai istirahat berbunyi. Semua siswa segera menyiapkan pelajaran berikutnya. *** Hari ulang tahun Ibu Tini tinggal sehari lagi. Anak-anak semakin sibuk menyiapkan semuanya. Sepulang sekolah, mereka bersama-sama mendekorasi ruangan. “Itu balonnya masih kurang!” kata Fita. “Nanti aku tambah, ini mau dipasang di mana lagi?” tanya Rudi kepada Fita “Di ujung sana saja! Nis, kita cari kado sekalian beli bunga yuk!” ajak Fita kepada Anis. “Tapi aku masih bingung, Bu Tini mau dikasih kado apa?” tanya Anis kepada teman-temannya. “Bagaimana kalau bed cover saja?” usul Arini.”Jangan, itu terlalu mahal, kalian tahu kalau anggaran kita terbatas?” sergah Tora. “Bagaimana kalau tas? Ada toko tas langganan mamaku yang harganya murah,” usul Arini lagi. “Itu ide bagus!” sahut teman-temannya kompak. Setelah semua anak sepakat, Anis, Fita, dan Arini berangkat membeli kado dan bunga. Sementara anak-anak yang lain melanjutkan tugas masing-masing. Sebagian dari mereka menuju ke rumah Fita untuk memantu mama Fita menyiapkan roti ulang tahun dan makanan untuk hidangan. Semuanya tampak sibuk bekerja, sesekali mereka sambil bergurau untuk menghilangkan rasa capai. *** Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Sebelum memberikan pesta kejutan, seluruh siswa mengikuti upacara bendera memperingati lahirnya R.A. Kartini tanggal 21 April. Setelah upacara selesai, semua siswa kelas VII C bergegas masuk ke kelas. Mereka lalu menyiapkan segala sesuatunya, mulai dari mengeluarkan roti tar dari kardusnya dan menyalakan lilinnya, sampai menyiapkan makanan dan minuman. Setelah Ibu Tini masuk ke ruang kelas, semua siswa serentak menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun”. Semua siswa terlihat bahagia, tak terkecuali Ibu Tini. “Terima kasih semuanya, Ibu sangat senang. Ibu tidak menyangka kalian bias melakukan semua ini tanpa sepengetahuan Ibu,” seru Ibu Tini sambil meneteskan air mata tanda haru bercampur gembira. “Sebelum meniup lilin, Ibu make a wish dulu dong!” celetuk salah seorang anak. “Harapannya, Ibu sehat selalu, murah rezeki, disayang keluarga, dan tidak lupa pula Ibu berdoa untuk kalian agar menjadi murid-murid yang pandai,” ucap Ibu Tini. “Amin….” jawab semua siswa serentak diikuti tepuk tangan.”Kemudian Ibu Tini meniup lilin, setelah itu dia bercerita panjang lebar mengenai namanya. Dia menjelaskan mengapa dia dinamai Kartini oleh kedua orang tuanya. Hal itu dikarenakan tanggal lahirnya sama dengan tanggal lahir R.A. Kartini, pejuang emansipasi wanita dari Jepara. Orang tuanya berharap dengan memberinya nama Kartini, dia bisa mengikuti jejak R.A. Kartini yang bisa mengangkat derajat perempuan dan berguna bagi bangsa dan negaranya. Tidak lupa pula kepala sekolah beserta guru-guru diundang dalam pesta kecil- kecilan tersebut. Semua yang hadir memberi ucapan selamat kepada Ibu Tini, termasuk siswa-siswanya. Mereka menyalaminya satu per satu. Tidak lupa Ibu Tini memberi ucapan terima kasih pada siswa-siswanya yang telah memberinya pesta kejutan. Semoga Ibu Tini bisa meneruskan jejak R.A. Kartini dan semoga pula muncul R.A. Kartini, R.A. Kartini baru. (Sumber: Yunior, 22 April 2007 dengan pengubahan seperlunya. 1.sebutkan siapa saja tokoh dalam cerpen tersebut ? 2.terangkan cara penokohan dalam cerpen tersebut! 3.jelaskan watak tokoh-tokoh itu! 4.jelaskan latar dalam cerpen tersebut !
1.-ibu tini
-ello
-tora
-fita
-rudi
-anis
3.protagonis
4.latar maju dan mundur
10. Tolong ulas cerpennya . Karya Abadi Simanjuntak Banyak orang bercerita tentang sejarah Indonesia dan Timor Leste, tetapi saya tidak paham karena saya belum lahir saat negara itu berdiri (Timor Leste). Ibu saya berasal dari Timor Leste, sedangkan bapak saya berasal dari Indonesia dari suku Batak, tetapi ibu saya sangat cinta Indonesia. Sekarang saya bersama ibu dan bapak tinggal di Indonesia dan selamanya demikian. Walaupun begitu, setiap liburan saya pasti ke Timor Leste. Entah liburan naik kelas, atau liburan Natal dan tahun baru. Atau liburan apa pun saya pasti ke Timor Leste. Sekalipun saya ke Timor Leste saat liburan, namun bukan berarti saya pergi berlibur. Saya ke Timor Leste untuk menggembalakan sapi-sapi nenek saya. Kebetulan nenek dari pihak ibu saya itu memang warga negara Timor Leste. Saya sangat mencintai nenek begitu juga sebaliknya, nenek pun sangat mencintai saya juga ibu dan kami sekeluarga. Sapi nenek saya lumayan banyak, yakni sekitar dua puluh ekor. Bayangkan jika saya tidak membantu nenek menggembalakan sapi-sapinya maka pasti nenek akan sendirian mengurus semuanya dengan kelelahan. Bisanya saya memulai perjalanan dengan jalan tikus. Saya tidak melewati jalan yang sebenarnya. Walau melewati jalan tikus sungguh melelahkan, namun itu yang bisa saya lakukan. Saya katakan melelahkan karena saya harus berhati-hati sekali takut tertangkap. Biasanya saya berpakaian seadanya seperti anak-anak Timor umumnya yang sedang bermain. Jika berpapasan orang di jalan dan saya telah berada di tanah Timor maka saya berpura-pura sebagai seorang anak Timor Leste yang sedang bermain-main di hutan atau kebun. Namun jika saya takut ketahuan atau tertangkap polisi perbatasan atau tentara yang sedang beroperasi keamanan maka saya akan memakai karung goni menutupi seluruh tubuh saya, dan bersembunyi di balik rerumputan kering berdebu atau bukit-bukit batu. Sepanjang perjalanan melelahkan itu, saya sering kehausan dan sulit membeli air karena kami melintasi hutan dan bukit atau jalan yang sulit. Namun syukurlah, saya selalu tiba di rumah nenek dengan selamat. Nenek saya bernama Rei. Orang-orang memanggilnya nenek Rei. Sesampai di rumah nenek Rei saya mengucapkan salam kepada nenek. Lalu saya dan nenek pergi menggembalakan sapi ke sawah yang sudah dipotong padinya. Sore hari saya menggembalakan pulang sapi-sapi nenek kembali ke kandang. Saya melakukan itu setiap hari selama liburan. Pasti kalian tidak percaya kalau saya mengatak
an saya sangat bangga bisa membantu nenek. Jika teman-teman berlibur di rumah masing-masing saja, atau berlibur ke tempat-tempat yang indah dan tidak bekerja, saya justru sangat merindukan saat liburan ke rumah nenek di Timor Leste, saya bangga sekali bisa untuk membantu nenek menggembalakan sapi-sapi nenek. Sapi-sapi itu sangat akrab dengan saya, dan mereka seakan tahu bahwa saya pasti akan datang saat liburan sekolah dan menggembalakan mereka. Akhirnya masa liburan pun selesai. Biasanya sehari sebelum selesai liburan, saya pasti pulang ke Indonesia ke Motain tempat tinggal saya. Sehari itu saya akan gunakan untuk menyiapkan segala sesuatu untuk masuk sekolah nanti. Saat yang ditunggutunggu pun tiba. Saya pamit pada nenek, namun karena bertepatan dengan ulang tahun saya maka saya dihadiahi seekor sapi oleh nenek saya. “Terima kasih, nek terima kasih,” saya terus saja mengucapkan terima kasih atas hadiah yang berharga dari nenek, yaitu seekor sapi. Saya membawa sapi itu ke Indonesia melalui jalan tikus. Kali ini saya lebih hati-hati lagi karena saya bersama sapi. Selama satu jam perjalanan, saya kadang tegang dan ketakutan, namun saya berhasil tiba di Indonesia, di rumah saya dengan selamat. Walaupun saya sangat mencintai nenek, tetapi saya juga sangat mencintai Indonesia. Saya memilih terus bersama orang tua saya di Indonesia karena jika berada di Indonesia saya bisa berlibur ke luar negeri, ke tempat nenek, di Timor Leste meskipun hanya dengan berjalan kaki. Semua itu sangat menyenangkan.
sangat bagus sekali cerpennyahebat.. cerpennya bagus
11. jelaskan hubungan latar cerpen dengan realitas sosial sekarang Ulang Tahun Ibu Kartini(Oleh: Yuni Prihatiningrum) Siswa-siswi kelas VII C SMP Duta Bangsa tampak sibuk menyiapkan perayaan ulang tahun wali kelasnya, Ibu Kartini. Tapi beliau lebih akrab dipanggil Ibu Tini. Tidaklah heran jika semuanya sibuk karena hari ulang tahun Ibu Tini tinggal beberapa hari lagi. Sebagai ketua kelas, Ello lebih sibuk dari teman-temannya. Untung saja ada Tora, Fita, Rudi, dan Anis yang tampaksangat bersemangat membantu. Teman-teman yang lain juga tampak kompak menyiapkan semuanya. Tentu saja hal itu tanpa sepengetahuan wali kelasnya. “Ayo teman-teman kumpul sebentar!” pinta Ello kepada teman-temannya. Setelah teman-temannya berkumpul, Ello menanyakan segala sesuatunya pada teman-temannya. “Bagaimana soal roti ulang tahunnyaFit, kamu sudah menemukan tempat untuk memesannya?” tanya Ello kepada Fita. “Santai saja, mamaku bersedia membuatkan demi guru kita tercinta. Aku jamin rasanya pasti lezat. Nanti biarsebagian anak perempuan membantunya,” kata Fita. Tidak lama kemudian bel tanda selesai istirahat berbunyi. Semua siswa segera menyiapkan pelajaran berikutnya.***Hari ulang tahun Ibu Tini tinggal sehari lagi. Anak-anak semakin sibuk menyiapkan semuanya. Sepulang sekolah, mereka bersama-sama mendekorasi ruangan. “Itu balonnya masih kurang!” kata Fita. “Nanti aku tambah, ini mau dipasang di mana lagi?” tanya Rudi kepada Fita”Di ujung sana saja! Nis, kita cari kado sekalian beli bunga yuk!” ajak Fita kepada Anis. “Tapi aku masih bingung, Bu Tini mau dikasih kado apa?” tanya Anis kepada teman-temannya.”Bagaimana kalau bed cover saja?” usul Arini.”Jangan, itu terlalu mahal, kalian tahukalau anggaran kita terbatas?” sergah Tora. “Bagaimana kalau tas? Ada toko tas langganan mamaku yang harganya murah,” usul Arini lagi. “Itu ide bagus!” sahut teman-temannyakompak. Setelah semua anak sepakat, Anis, Fita, dan Arini berangkat membeli kado dan bunga. Sementara anak-anak yang lain melanjutkan tugas masing-masing. Sebagian dari mereka menuju ke rumah Fita untuk memantu mama Fita menyiapkan roti ulang tahun dan makanan untuk hidangan. Semuanya tampak sibuk bekerja, sesekali mereka sambil bergurau untuk menghilangkan rasa capai.***Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Sebelum memberikan pesta kejutan, seluruh siswa mengikuti upacara bendera memperingati lahirnya R.A. Kartini tanggal 21 April. Setelah upacara selesai, semua siswa kelas VII C bergegas masuk ke kelas. Mereka lalu menyiapkan segala sesuatunya, mulai dari mengeluarkan roti tar dari kardusnya dan menyalakan lilinnya, sampai menyiapkan makanan dan minuman. Setelah Ibu Tini masuk ke ruang kelas, semua siswa serentak menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun”. Semua siswa terlihat bahagia, tak terkecuali Ibu Tini. “Terima kasih semuanya, Ibu sangat senang. Ibu tidak menyangka kalian bias melakukan semua ini tanpa sepengetahuan Ibu,” seru Ibu Tini sambil meneteskan air mata tanda haru bercampur gembira. “Sebelum meniup lilin, Ibu make a wish dulu dong!” celetuk salah seorang anak. “Harapannya, Ibu sehat selalu, murah rezeki, disayang keluarga, dan tidak lupapula Ibu berdoa untuk kalian agar menjadi murid-murid yang pandai,” ucap Ibu Tini. “Amin….” jawab semua siswa serentak diikuti tepuk tangan.”Kemudian Ibu Tini meniup lilin, setelahitu dia bercerita panjang lebar mengenai namanya. Dia menjelaskan mengapa dia dinamai Kartini oleh kedua orang tuanya. Hal itu dikarenakan tanggal lahirnya sama dengan tanggal lahir R.A. Kartini, pejuang emansipasi wanita dari Jepara. Orang tuanya berharap dengan memberinya nama Kartini, dia bisa mengikuti jejak R.A. Kartini yang bisa mengangkat derajat perempuandan berguna bagi bangsa dan negaranya. Tidak lupa pula kepala sekolah beserta guru-guru diundang dalam pesta kecil- kecilan tersebut. Semua yang hadir memberi ucapan selamat kepada Ibu Tini, termasuk siswa-siswanya. Mereka menyalaminya satu per satu. Tidak lupa Ibu Tinimemberi ucapan terima kasih pada siswa-siswanya yang telah memberinya pesta kejutan. Semoga Ibu Tini bisa meneruskan jejak R.A. Kartini dan semoga pula muncul R.A. Kartini, R.A. Kartini baru.
beberapa orang percaya bahwa bila anak mereka diberi nama sama seperti orang lain,harapannya supaya sifat nya juga sama seperti orang lain yg di ikuti namanya.
12. Bacalah teks pidato berikutAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah, Ibu/Bapak Guru,serta teman-teman yang saya cintai.Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan yang maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul ditempat ini. Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan pidato yang bertemakan tentang kenakalan remaja.Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi ambang batas yang tidak wajar. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba, Freesx, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat dipungkiri lagi, kita dapat melihat brutalnya remaja jaman sekarang melalui media elektronik atau kita melihatnya secara langsung di lingkungan sekitar kita. Hal tersebut bisa terjadi karena adanya faktor-faktor menunjang akan perubahan prilaku dikalangan remaja, sebagai contoh misalnya : kurangnya kasih sayang orang tua. kurangnya pengawasan dari orang tua. pergaulan dengan teman yang tidak sebaya dan pengaruh lingkungan, serta rasa ingin coba-coba yang begitu besar.Peran kedua orangtua sangatlah penting karena tanpa pengawasan dari orangtua anak akan semakin merasa bebas dalam bergaul dan memilih sembarang teman. Serta peran lingkunganpun berpengaruh, karena tempat kedua dari rumah adalah lingkungan, anak menghabiskan waktu diluar rumah lebih banyak daripada didalam rumah. Mereka tidak tahu dampak apa yang dapat mereka timbulkan. Mereka akan kehilangan masa depan nya dan kehilangan orang-orang yang menyayanginya. Mereka tidak menyadari bahwa mereka lah ramaja penerus bangsa ini.Saya kurang setuju dengan pendapat banyak orang mengatakan bahwa anak yang terpengaruh dalam pergaulan bebas ini adalah anak yang kurang nya
pendidikan . Itu salah, karena orang yang berpendidikan pun bisa terjerumus dalam hal seperti ini. Untuk mencegah hal kenakalan remaja dan Khususnya buat diri kita sendiri agar tidak ikut terjerumus kedalamnya, diantaranya :Perlunya pendidikan agama sejak dini, mentaati nasehat-nasehat yang telah kita terima khususnya dari orangtua atau guru, jangan berpikiran untuk mencoba-coba hal yang tidak sewajarnya karena hal sekecil apapun akan menjadi dampak yang besar, dan mempunyai konsep hidup yang salah.Teman-teman yang saya cintai . Tidak ada hal yang terindah dalam hidup ini selain kita mengisi dan menjalani hidup ini dengan ha-hal yang baik. Maka pergunakanlah masa-masa ini sebagai masa yang indah dengan mengisi hal-hal yang positif. Alangkah indah nya apabila hidup ini dihiasi dengan hal-hal yang positif dan berpikiran positif.Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan hari ini, mudah-mudahan kita dapat memetik hikmah dari apa yang telah saya sampaikan mengenai kenakalan remaja ini. Wassalamualaikum Wr. Wb. ini dengan saksama !TULIS 2 KAIDAH KEBAHASAAN TEKS PIDATO PERSUASI DI ATAS !
Jawaban:
bahwa kita tidak boleh melakukan hal²yg dilarang seperti narkoba dll karan itu mengacam nyawa,harta, dan keluarga . dan lebih baik menghabiskan waktu luang bersama keluarga daripada melakukan kegiatan yang tidak bermanfaat
maaf ya kakak klo salah
13. 16. Wahyu Allah SWT yang ditulis dan dibukukan menjadi kitab suci Al-Quran merupakan bukti bahwa Allah memiliki sifat.a.ilmu. c.sama’b.kalam. d.hayat18. Siapapun orangnya, walaupun seorang Nabi atau Rasul Allah, tidak ada yang bisa memberi petunjuk kepada yang lain , kecuali Allah SWT, karena Allah memiliki sifat Asmaul Husna, yaitu….a.Al-hadi. c.Al-Qoyyumb.Al-Jabar. d.Al-Aziz20. Allah SWT adalah dzat yang maha perkasa dan keperkasaan Allah adalah sempurna dan kekal, berbeda dengan keperkasaan manusia terbatas dan tidak kekal, karena Allah SWT mempunyai nama yang bagus yaitu….a.As-Shobur. c.Al-Azizb.Al-Fattah. d.Al-Wahhab22. Islam mengajarkan kepada umatnya agar dalam hidupnya bisa saling tolong menolong untuk kebaikan, karena Allah cinta kepada orang yang selalu berbuat….a.Kegembiraanb.Kesenangan c.Kebacikand.Kecerahan23.Semua orang senang melakukan dan melihat orang berlaku jujur dan adil, karena keadilan adalah cerminan dari nama yang bagus bagi Allah yaitu….a.As-Shobur. c.Al-Azizb.Al-Fattah. d.Al-Adlu26.Kepatuhan dan kesetiaan seseorang dalam melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan dari peraturan yang telah ditetapkan baik masalah agama maupun dunia, merupakan pengertian dari…a.Tawakal. c.Tasamuhb.Taqwa. d.Tawadhu29. Pernyataan berikut ini sifat terpuji yang menunjukkan tawaduk adalah….a.Rajin memberi sadaqah kepada siapa saja yang disenangib.memberi salam dan wajah yang manis ketika bertemu temanc.memenuhi undangan saudaranya ketika acara hajatand.selalu melaksanakan ibadah dimana tempat ia berada49. Nabi Muhammad SAW, di angkat menjadi seorang rasul Allah ditandai dengan….a.Datangnya malaikat Jibrilb.Nabi Muhammad bertemu Allah SWTc.dengan turunnya Wahyud. Datangnya perintah hijrah50. Nabi Muhammad setelah berda’wah dalam keluarga secara sembunyi-sembunyi, kemudian berda’wah secara terang-terangan, karena ada perintah dengan turunnya ayat dalam surat….a.Al-Maidah : 3b.Al-‘Alaq : 3c.Ali Imran : 95d.Al-Hiir : 94 Tolong di jawab ya kak dengan benar…. Soalnya dikumpulka besok…Terima Kasih…
jawabannya Kalam, al hadi, al aziz, kebajikan, al Adlu(d), Taqwa, memberi salam, turunnya wahyu, dan al hijr 94
14. Ulang Tahun Ibu Kartini (Oleh: Yuni Prihatiningrum) Siswa-siswi kelas VII C SMP Duta Bangsa tampak sibuk menyiapkan perayaan ulang tahun wali kelasnya, Ibu Kartini. Tapi beliau lebih akrab dipanggil Ibu Tini. Tidaklah heran jika semuanya sibuk karena hari ulang tahun Ibu Tini tinggal beberapa hari lagi. Sebagai ketua kelas, Ello lebih sibuk dari teman-temannya. Untung saja ada Tora, Fita, Rudi, dan Anis yang tampak sangat bersemangat membantu. Teman-teman yang lain juga tampak kompak menyiapkan semuanya. Tentu saja hal itu tanpa sepengetahuan wali kelasnya. “Ayo teman-teman kumpul sebentar!” pinta Ello kepada teman-temannya. Setelah teman-temannya berkumpul, Ello menanyakan segala sesuatunya pada teman-temannya. “Bagaimana soal roti ulang tahunnya Fit, kamu sudah menemukan tempat untuk memesannya?” tanya Ello kepada Fita. “Santai saja, mamaku bersedia membuatkan demi guru kita tercinta. Aku jamin rasanya pasti lezat. Nanti biar sebagian anak perempuan membantunya,” kata Fita. Tidak lama kemudian bel tanda selesai istirahat berbunyi. Semua siswa segera menyiapkan pelajaran berikutnya. *** Hari ulang tahun Ibu Tini tinggal sehari lagi. Anak-anak semakin sibuk menyiapkan semuanya. Sepulang sekolah, mereka bersama-sama mendekorasi ruangan. “Itu balonnya masih kurang!” kata Fita. “Nanti aku tambah, ini mau dipasang di mana lagi?” tanya Rudi kepada Fita “Di ujung sana saja! Nis, kita cari kado sekalian beli bunga yuk!” ajak Fita kepada Anis. “Tapi aku masih bingung, Bu Tini mau dikasih kado apa?” tanya Anis kepada teman-temannya. “Bagaimana kalau bed cover saja?” usul Arini.”Jangan, itu terlalu mahal, kalian tahu kalau anggaran kita terbatas?” sergah Tora. “Bagaimana kalau tas? Ada toko tas langganan mamaku yang harganya murah,” usul Arini lagi. “Itu ide bagus!” sahut teman-temannya kompak. Setelah semua anak sepakat, Anis, Fita, dan Arini berangkat membeli kado dan bunga. Sementara anak-anak yang lain melanjutkan tugas masing-masing. Sebagian dari mereka menuju ke rumah Fita untuk memantu mama Fita menyiapkan roti ulang tahun dan makanan untuk hidangan. Semuanya tampak sibuk bekerja, sesekali mereka sambil bergurau untuk menghilangkan rasa capai. *** Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Sebelum memberikan pesta kejutan, seluruh siswa mengikuti upacara bendera memperingati lahirnya R.A. Kartini tanggal 21 April. Setelah upacara selesai, semua siswa kelas VII C bergegas masuk ke kelas. Mereka lalu menyiapkan segala sesuatunya, mulai dari mengeluarkan roti tar dari kardusnya dan menyalakan lilinnya, sampai menyiapkan makanan dan minuman. Setelah Ibu Tini masuk ke ruang kelas, semua siswa serentak menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun”. Semua siswa terlihat bahagia, tak terkecuali Ibu Tini. “Terima kasih semuanya, Ibu sangat senang. Ibu tidak menyangka kalian bias melakukan semua ini tanpa sepengetahuan Ibu,” seru Ibu Tini sambil meneteskan air mata tanda haru bercampur gembira. “Sebelum meniup lilin, Ibu make a wish dulu dong!” celetuk salah seorang anak. “Harapannya, Ibu sehat selalu, murah rezeki, disayang keluarga, dan tidak lupa pula Ibu berdoa untuk kalian agar menjadi murid-murid yang pandai,” ucap Ibu Tini. “Amin….” jawab semua siswa serentak diikuti tepuk tangan.”Kemudian Ibu Tini meniup lilin, setelah itu dia bercerita panjang lebar mengenai namanya. Dia menjelaskan mengapa dia dinamai Kartini oleh kedua orang tuanya. Hal itu dikarenakan tanggal lahirnya sama dengan tanggal lahir R.A. Kartini, pejuang emansipasi wanita dari Jepara. Orang tuanya berharap dengan memberinya nama Kartini, dia bisa mengikuti jejak R.A. Kartini yang bisa mengangkat derajat perempuan dan berguna bagi bangsa dan negaranya. Tidak lupa pula kepala sekolah beserta guru-guru diundang dalam pesta kecil- kecilan tersebut. Semua yang hadir memberi ucapan selamat kepada Ibu Tini, termasuk siswa-siswanya. Mereka menyalaminya satu per satu. Tidak lupa Ibu Tini memberi ucapan terima kasih pada siswa-siswanya yang telah memberinya pesta kejutan. Semoga Ibu Tini bisa meneruskan jejak R.A. Kartini dan semoga pula muncul R.A. Kartini, R.A. Kartini baru. (Sumber: Yuni
or, 22 April 2007 dengan pengubahan seperlunya) 1.ungkapkanlah alur cerita diatas 2.ungkapkanlah amanat cerita diatas 3.ungkapkanlah tema cerita diatas
1.alur maju
3.hari ulang tahun ibu kartini
2.sebagai perempuan ibu kartini sudah banyak berjuang, ia mengangkat derajat perempuan sama dengan derajat kaum pria dengan mengajarkan cara menulis, membaca dan yang lainnya kepada para muridnya sehingga tidak ada perbedaan derajat antara wanita dan pria
maaf klo salah, moga bermanfaat
15. Kakak tolong jawab pertanyaan ini dengan benar, nanti aku follow jika benar aku jadikan jawaban terbaik dan mendapatkan 30 poin1.Kita harus mencintai budaya daerah Salah satu ciri pola budaya daerah adalahA. Pakaian Perumahan dan alat-alat yang digunakan sehari-hariB. Makanan pokok dan mata pencaharianC. Agama kepercayaan dan perlengkapan beribadahD. Bahasa yang digunakan antar suku bangsa 2.Salah satu ciri agama hukum adalah A. Adanya supremasi hukum dalam kehidupan hukum dalam kehidupan bernegaraB. Pembagian kekuasaan diatur oleh pemerintahC. Adanya batasan-batasan yang tepat terhadap hak asasiD. Pemerintah berkuasa atas kekuasaan kehakiman 3.larangan merokok di tempat umum merupakan perwujudan konkret normaA. HukumB. Sopan santunC. AgamaD. Kesusilaan 4.Peraturan hidup yang diterima sebagai pemerintah langgar langgar dan ajaran-ajaran yang berasal dari kitab suci masing-masing agama disebut A. Norma kebiasaanB. Norma kesopananC. Norma agamaD. Norma adat istiadat 5.hukum perdata dan hukum dagang adalah bagian dariA. Hukum sipil dalam arti sempitB. Hkum sipil dalam arti luasC. Hukum keluargaD. Hukum publik 6.saat melewati rumah tetangga kita menyapa mereka dengan ramah kita telah melaksanakan normaA. kesusilaanB. HukumC. KesopananD. Agama7.Saat menerima sesuatu dari orang lain kita mengucapkan terima kasih hal ini merupakan salah satu pelaksanaan normaA. KesusilaanB. HukumC. KesopananD. Kebiasaan8.Setiap warga negara Indonesia wajib menjunjung tinggi hukum Pernyataan ini sesuai dengan UUD 1945 terutama pasalA. 26 B. 27C. 28D. 29
Jawaban:
a,c,b,c,b,c,c,d
maaf kalau slah
16. latar waktu pada cerpen ulang tahun ibu kartini ulang tahun ibu kartini (Oleh: Yuni Prihatiningrum) Siswa-siswi kelas VII C SMP Duta Bangsa tampak sibuk menyiapkan perayaan ulang tahun wali kelasnya, Ibu Kartini. Tapi beliau lebih akrab dipanggil Ibu Tini. Tidaklah heran jika semuanya sibuk karena hari ulang tahun Ibu Tini tinggal beberapa hari lagi. Sebagai ketua kelas, Ello lebih sibuk dari teman-temannya. Untung saja ada Tora, Fita, Rudi, dan Anis yang tampak sangat bersemangat membantu. Teman-teman yang lain juga tampak kompak menyiapkan semuanya. Tentu saja hal itu tanpa sepengetahuan wali kelasnya. “Ayo teman-teman kumpul sebentar!” pinta Ello kepada teman-temannya. Setelah teman-temannya berkumpul, Ello menanyakan segala sesuatunya pada teman-temannya. “Bagaimana soal roti ulang tahunnya Fit, kamu sudah menemukan tempat untuk memesannya?” tanya Ello kepada Fita. “Santai saja, mamaku bersedia membuatkan demi guru kita tercinta. Aku jamin rasanya pasti lezat. Nanti biar sebagian anak perempuan membantunya,” kata Fita. Tidak lama kemudian bel tanda selesai istirahat berbunyi. Semua siswa segera menyiapkan pelajaran berikutnya. *** Hari ulang tahun Ibu Tini tinggal sehari lagi. Anak-anak semakin sibuk menyiapkan semuanya. Sepulang sekolah, mereka bersama-sama mendekorasi ruangan. “Itu balonnya masih kurang!” kata Fita. “Nanti aku tambah, ini mau dipasang di mana lagi?” tanya Rudi kepada Fita “Di ujung sana saja! Nis, kita cari kado sekalian beli bunga yuk!” ajak Fita kepada Anis. “Tapi aku masih bingung, Bu Tini mau dikasih kado apa?” tanya Anis kepada teman-temannya. “Bagaimana kalau bed cover saja?” usul Arini.”Jangan, itu terlalu mahal, kalian tahu kalau anggaran kita terbatas?” sergah Tora. “Bagaimana kalau tas? Ada toko tas langganan mamaku yang harganya murah,” usul Arini lagi. “Itu ide bagus!” sahut teman-temannya kompak. Setelah semua anak sepakat, Anis, Fita, dan Arini berangkat membeli kado dan bunga. Sementara anak-anak yang lain melanjutkan tugas masing-masing. Sebagian dari mereka menuju ke rumah Fita untuk memantu mama Fita menyiapkan roti ulang tahun dan makanan untuk hidangan. Semuanya tampak sibuk bekerja, sesekali mereka sambil bergurau untuk menghilangkan rasa capai. *** Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Sebelum memberikan pesta kejutan, seluruh siswa mengikuti upacara bendera memperingati lahirnya R.A. Kartini tanggal 21 April. Setelah upacara selesai, semua siswa kelas VII C bergegas masuk ke kelas. Mereka lalu menyiapkan segala sesuatunya, mulai dari mengeluarkan roti tar dari kardusnya dan menyalakan lilinnya, sampai menyiapkan makanan dan minuman. Setelah Ibu Tini masuk ke ruang kelas, semua siswa serentak menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun”. Semua siswa terlihat bahagia, tak terkecuali Ibu Tini. “Terima kasih semuanya, Ibu sangat senang. Ibu tidak menyangka kalian bias melakukan semua ini tanpa sepengetahuan Ibu,” seru Ibu Tini sambil meneteskan air mata tanda haru bercampur gembira. “Sebelum meniup lilin, Ibu make a wish dulu dong!” celetuk salah seorang anak. “Harapannya, Ibu sehat selalu, murah rezeki, disayang keluarga, dan tidak lupa pula Ibu berdoa untuk kalian agar menjadi murid-murid yang pandai,” ucap Ibu Tini. “Amin….” jawab semua siswa serentak diikuti tepuk tangan.”Kemudian Ibu Tini meniup lilin, setelah itu dia bercerita panjang lebar mengenai namanya. Dia menjelaskan mengapa dia dinamai Kartini oleh kedua orang tuanya. Hal itu dikarenakan tanggal lahirnya sama dengan tanggal lahir R.A. Kartini, pejuang emansipasi wanita dari Jepara. Orang tuanya berharap dengan memberinya nama Kartini, dia bisa mengikuti jejak R.A. Kartini yang bisa mengangkat derajat perempuan dan berguna bagi bangsa dan negaranya. Tidak lupa pula kepala sekolah beserta guru-guru diundang dalam pesta kecil- kecilan tersebut. Semua yang hadir memberi ucapan selamat kepada Ibu Tini, termasuk siswa-siswanya. Mereka menyalaminya satu per satu. Tidak lupa Ibu Tini memberi ucapan terima kasih pada siswa-siswanya yang telah memberinya pesta kejutan. Semoga Ibu Tini bisa meneruskan jejak R.A. Kartini dan semoga pula muncul R.A. Kartini, R.A. Kartini baru.
latar waktu pada cerpen ulang tahun ibu kartini : pada pagi hari,tempat di smp
17. Ulang Tahun Ibu Kartini (Oleh: Yuni Prihatiningrum) Siswa-siswi kelas VII C SMP Duta Bangsa tampak sibuk menyiapkan perayaan ulang tahun wali kelasnya, Ibu Kartini. Tapi beliau lebih akrab dipanggil Ibu Tini. Tidaklah heran jika semuanya sibuk karena hari ulang tahun Ibu Tini tinggal beberapa hari lagi. Sebagai ketua kelas, Ello lebih sibuk dari teman-temannya. Untung saja ada Tora, Fita, Rudi, dan Anis yang tampak sangat bersemangat membantu. Teman-teman yang lain juga tampak kompak menyiapkan semuanya. Tentu saja hal itu tanpa sepengetahuan wali kelasnya. “Ayo teman-teman kumpul sebentar!” pinta Ello kepada teman-temannya. Setelah teman-temannya berkumpul, Ello menanyakan segala sesuatunya pada teman-temannya. “Bagaimana soal roti ulang tahunnya Fit, kamu sudah menemukan tempat untuk memesannya?” tanya Ello kepada Fita. “Santai saja, mamaku bersedia membuatkan demi guru kita tercinta. Aku jamin rasanya pasti lezat. Nanti biar sebagian anak perempuan membantunya,” kata Fita. Tidak lama kemudian bel tanda selesai istirahat berbunyi. Semua siswa segera men
yiapkan pelajaran berikutnya. *** Hari ulang tahun Ibu Tini tinggal sehari lagi. Anak-anak semakin sibuk menyiapkan semuanya. Sepulang sekolah, mereka bersama-sama mendekorasi ruangan. “Itu balonnya masih kurang!” kata Fita. “Nanti aku tambah, ini mau dipasang di mana lagi?” tanya Rudi kepada Fita “Di ujung sana saja! Nis, kita cari kado sekalian beli bunga yuk!” ajak Fita kepada Anis. “Tapi aku masih bingung, Bu Tini mau dikasih kado apa?” tanya Anis kepada teman-temannya. “Bagaimana kalau bed cover saja?” usul Arini.”Jangan, itu terlalu mahal, kalian tahu kalau anggaran kita terbatas?” sergah Tora. “Bagaimana kalau tas? Ada toko tas langganan mamaku yang harganya murah,” usul Arini lagi. “Itu ide bagus!” sahut teman-temannya kompak. Setelah semua anak sepakat, Anis, Fita, dan Arini berangkat membeli kado dan bunga. Sementara anak-anak yang lain melanjutkan tugas masing-masing. Sebagian dari mereka menuju ke rumah Fita untuk memantu mama Fita menyiapkan roti ulang tahun dan makanan untuk hidangan. Semuanya tampak sibuk bekerja, sesekali mereka sambil bergurau untuk menghilangkan rasa capai. *** Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Sebelum memberikan pesta kejutan, seluruh siswa mengikuti upacara bendera memperingati lahirnya R.A. Kartini tanggal 21 April. Setelah upacara selesai, semua siswa kelas VII C bergegas masuk ke kelas. Mereka lalu menyiapkan segala sesuatunya, mulai dari mengeluarkan roti tar dari kardusnya dan menyalakan lilinnya, sampai menyiapkan makanan dan minuman. Setelah Ibu Tini masuk ke ruang kelas, semua siswa serentak menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun”. Semua siswa terlihat bahagia, tak terkecuali Ibu Tini. “Terima kasih semuanya, Ibu sangat senang. Ibu tidak menyangka kalian bias melakukan semua ini tanpa sepengetahuan Ibu,” seru Ibu Tini sambil meneteskan air mata tanda haru bercampur gembira. “Sebelum meniup lilin, Ibu make a wish dulu dong!” celetuk salah seorang anak. “Harapannya, Ibu sehat selalu, murah rezeki, disayang keluarga, dan tidak lupa pula Ibu berdoa untuk kalian agar menjadi murid-murid yang pandai,” ucap Ibu Tini. “Amin….” jawab semua siswa serentak diikuti tepuk tangan.”Kemudian Ibu Tini meniup lilin, setelah itu dia bercerita panjang lebar mengenai namanya. Dia menjelaskan mengapa dia dinamai Kartini oleh kedua orang tuanya. Hal itu dikarenakan tanggal lahirnya sama dengan tanggal lahir R.A. Kartini, pejuang emansipasi wanita dari Jepara. Orang tuanya berharap dengan memberinya nama Kartini, dia bisa mengikuti jejak R.A. Kartini yang bisa mengangkat derajat perempuan dan berguna bagi bangsa dan negaranya. Tidak lupa pula kepala sekolah beserta guru-guru diundang dalam pesta kecil- kecilan tersebut. Semua yang hadir memberi ucapan selamat kepada Ibu Tini, termasuk siswa-siswanya. Mereka menyalaminya satu per satu. Tidak lupa Ibu Tini memberi ucapan terima kasih pada siswa-siswanya yang telah memberinya pesta kejutan. Semoga Ibu Tini bisa meneruskan jejak R.A. Kartini dan semoga pula muncul R.A. Kartini, R.A. Kartini baru. (Sumber: Yunior, 22 April 2007 dengan pengubahan seperlunya) 1.ungkapkanlah alur cerita diatas 2.ungkapkanlah amanat cerita diatas 3.ungkapkanlah tema cerita diatas
3.ungkapkanlah tema cerita diatas,maaf kalau salah
18. carilah unsur intrinsik dari cerpen ulang tahun ibu kartini besertabuktinya! unsur intrinsik meliputi: tema ,alur, sudut pandang, gaya bahasa ,amanat ,penokohan,dan setting ceritanya ini :Ulang Tahun Ibu Kartini(Oleh: Yuni Prihatiningrum)Siswa-siswi kelas VII C SMP Duta Bangsa tampak sibuk menyiapkan perayaan ulang tahun wali kelasnya, Ibu Kartini. Tapi beliau lebih akrab dipanggil Ibu Tini. Tidaklah heran jika semuanya sibuk karena hari ulang tahun Ibu Tini tinggal beberapa hari lagi. Sebagai ketua kelas, Ello lebih sibuk dari teman-temannya. Untung saja ada Tora, Fita, Rudi, dan Anis yang tampaksangat bersemangat membantu. Teman-teman yang lain juga tampak kompak menyiapkan semuanya. Tentu saja hal itu tanpa sepengetahuan wali kelasnya. “Ayo teman-teman kumpul sebentar!” pinta Ello kepada teman-temannya. Setelah teman-temannya berkumpul, Ello menanyakan segala sesuatunya pada teman-temannya. “Bagaimana soal roti ulang tahunnyaFit, kamu sudah menemukan tempat untuk memesannya?” tanya Ello kepada Fita. “Santai saja, mamaku bersedia membuatkan demi guru kita tercinta. Aku jamin rasanya pasti lezat. Nanti biarsebagian anak perempuan membantunya,” kata Fita. Tidak lama kemudian bel tanda selesai istirahat berbunyi. Semua siswa segera menyiapkan pelajaran berikutnya.***Hari ulang tahun Ibu Tini tinggal sehari lagi. Anak-anak semakin sibuk menyiapkan semuanya. Sepulang sekolah, mereka bersama-sama mendekorasi ruangan. “Itu balonnya masih kurang!” kata Fita. “Nanti aku tambah, ini mau dipasang di mana lagi?” tanya Rudi kepada Fita”Di ujung sana saja! Nis, kita cari kado sekalian beli bunga yuk!” ajak Fita kepada Anis. “Tapi aku masih bingung, Bu Tini mau dikasih kado apa?” tanya Anis kepada teman-temannya.”Bagaimana kalau bed cover saja?” usul Arini.”Jangan, itu terlalu mahal, kalian tahukalau anggaran kita terbatas?” sergah Tora. “Bagaimana kalau tas? Ada toko tas langganan mamaku yang harganya murah,” usul Arini lagi. “Itu ide bagus!” sahut teman-temannyakompak. Setelah semua anak sepakat, Anis, Fita, dan Arini berangkat membeli kado dan bunga. Sementara anak-anak yang lain melanjutkan tugas masing-masing. Sebagian dari mereka menuju ke rumah Fita untuk memantu mama Fita menyiapkan roti ulang tahun dan makanan untuk hidangan. Semuanya tampak sibuk bekerja, sesekali mereka sambil bergurau untuk menghilangkan rasa capai.***Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Sebelum memberikan pesta kejutan, seluruh siswa mengikuti upacara bendera memperingati lahirnya R.A. Kartini tanggal 21 April. Setelah upacara selesai, semua siswa kelas VII C bergegas masuk ke kelas. Mereka lalu menyiapkan segala sesuatunya, mulai dari mengeluarkan roti tar dari kardusnya dan menyalakan lilinnya, sampai menyiapkan makanan dan minuman. Setelah Ibu Tini masuk ke ruang kelas, semua siswa serentak menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun”. Semua siswa terlihat bahagia, tak terkecuali Ibu Tini. “Terima kasih semuanya, Ibu sangat senang. Ibu tidak menyangka kalian bias melakukan semua ini tanpa sepengetahuan Ibu,” seru Ibu Tini sambil meneteskan air mata tanda haru bercampur gembira. “Sebelum meniup lilin, Ibu make a wish dulu dong!” celetuk salah seorang anak. “Harapannya, Ibu sehat selalu, murah rezeki, disayang keluarga, dan tidak lupapula Ibu berdoa untuk kalian agar menjadi murid-murid yang pandai,” ucap Ibu Tini. “Amin….” jawab semua siswa serentak diikuti tepuk tangan.”Kemudian Ibu Tini meniup lilin, setelahitu dia bercerita panjang lebar mengenai namanya. Dia menjelaskan mengapa dia dinamai Kartini oleh kedua orang tuanya. Hal itu dikarenakan tanggal lahirnya sama dengan tanggal lahir R.A. Kartini, pejuang emansipasi wanita dari Jepara. Orang tuanya berharap dengan memberinya nama Kartini, dia bisa mengikuti jejak R.A. Kartini yang bisa mengangkat derajat perempuandan berguna bagi bangsa dan negaranya. Tidak lupa pula kepala sekolah beserta guru-guru diundang dalam pesta kecil- kecilan tersebut. Semua yang hadir memberi ucapan selamat kepada Ibu Tini, termasuk siswa-siswanya. Mereka menyalaminya satu per satu. Tidak lupa Ibu Tinimemberi ucapan terima kasih pada siswa-siswanya yang telah memberinya pesta kejutan. Semoga Ibu Tini bisa meneruskan jejak R.A. Kartini dan semoga pula muncul R.A. Kartini, R.A. Kartini baru.
maaf yang saya tahu hnya ini
Tema:pendidikan
Alur:maju
sudut pandang orang ketiga pelaku utama
gaya bahasa
amanat:sebagai pelajarkita harus meneruskan perjuangan ibu kartini dengan belajar
penokohan:……..
setting:di sekolah dan di kelas VIIC
19. Ulang Tahun Ibu Kartini (Oleh: Yuni Prihatiningrum) Siswa-siswi kelas VII C SMP Duta Bangsa tampak sibuk menyiapkan perayaan ulang tahun wali kelasnya, Ibu Kartini. Tapi beliau lebih akrab dipanggil Ibu Tini. Tidaklah heran jika semuanya sibuk karena hari ulang tahun Ibu Tini tinggal beberapa hari lagi. Sebagai ketua kelas, Ello lebih sibuk dari teman-temannya. Untung saja ada Tora, Fita, Rudi, dan Anis yang tampak sangat bersemangat membantu. Teman-teman yang lain juga tampak kompak menyiapkan semuanya. Tentu saja hal itu tanpa sepengetahuan wali kelasnya. “Ayo teman-teman kumpul sebentar!” pinta Ello kepada teman-temannya. Setelah teman-temannya berkumpul, Ello menanyakan segala sesuatunya pada teman-temannya. “Bagaimana soal roti ulang tahunnya Fit, kamu sudah menemukan tempat untuk memesannya?” tanya Ello kepada Fita. “Santai saja, mamaku bersedia membuatkan demi guru kita tercinta. Aku jamin rasanya pasti lezat. Nanti biar sebagian anak perempuan membantunya,” kata Fita. Tidak lama kemudian bel tanda selesai istirahat berbunyi. Semua siswa segera menyiapkan pelajaran berikutnya. *** Hari ulang tahun Ibu Tini tinggal sehari lagi. Anak-anak semakin sibuk menyiapkan semuanya. Sepulang sekolah, mereka bersama-sama mendekorasi ruangan. “Itu balonnya masih kurang!” kata Fita. “Nanti aku tambah, ini mau dipasang di mana lagi?” tanya Rudi kepada Fita “Di ujung sana saja! Nis, kita cari kado sekalian beli bunga yuk!” ajak Fita kepada Anis. “Tapi aku masih bingung, Bu Tini mau dikasih kado apa?” tanya Anis kepada teman-temannya. “Bagaimana kalau bed cover saja?” usul Arini.”Jangan, itu terlalu mahal, kalian tahu kalau anggaran kita terbatas?” sergah Tora. “Bagaimana kalau tas? Ada toko tas langganan mamaku yang harganya murah,” usul Arini lagi. “Itu ide bagus!” sahut teman-temannya kompak. Setelah semua anak sepakat, Anis, Fita, dan Arini berangkat membeli kado dan bunga. Sementara anak-anak yang lain melanjutkan tugas masing-masing. Sebagian dari mereka menuju ke rumah Fita untuk memantu mama Fita menyiapkan roti ulang tahun dan makanan untuk hidangan. Semuanya tampak sibuk bekerja, sesekali mereka sambil bergurau untuk menghilangkan rasa capai. *** Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Sebelum memberikan pesta kejutan, seluruh siswa mengikuti upacara bendera memperingati lahirnya R.A. Kartini tanggal 21 April. Setelah upacara selesai, semua siswa kelas VII C bergegas masuk ke kelas. Mereka lalu menyiapkan segala sesuatunya, mulai dari mengeluarkan roti tar dari kardusnya dan menyalakan lilinnya, sampai menyiapkan makanan dan minuman. Setelah Ibu Tini masuk ke ruang kelas, semua siswa serentak menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun”. Semua siswa terlihat bahagia, tak terkecuali Ibu Tini. “Terima kasih semuanya, Ibu sangat senang. Ibu tidak menyangka kalian bias melakukan semua ini tanpa sepengetahuan Ibu,” seru Ibu Tini sambil meneteskan air mata tanda haru bercampur gembira. “Sebelum meniup lilin, Ibu make a wish dulu dong!” celetuk salah seorang anak. “Harapannya, Ibu sehat selalu, murah rezeki, disayang keluarga, dan tidak lupa pula Ibu berdoa untuk kalian agar menjadi murid-murid yang pandai,” ucap Ibu Tini. “Amin….” jawab semua siswa serentak diikuti tepuk tangan.”Kemudian Ibu Tini meniup lilin, setelah itu dia bercerita panjang lebar mengenai namanya. Dia menjelaskan mengapa dia dinamai Kartini oleh kedua orang tuanya. Hal itu dikarenakan tanggal lahirnya sama dengan tanggal lahir R.A. Kartini, pejuang emansipasi wanita dari Jepara. Orang tuanya berharap dengan memberinya nama Kartini, dia bisa mengikuti jejak R.A. Kartini yang bisa mengangkat derajat perempuan dan berguna bagi bangsa dan negaranya. Tidak lupa pula kepala sekolah beserta guru-guru diundang dalam pesta kecil- kecilan tersebut. Semua yang hadir memberi ucapan selamat kepada Ibu Tini, termasuk siswa-siswanya. Mereka menyalaminya satu per satu. Tidak lupa Ibu Tini memberi ucapan terima kasih pada siswa-siswanya yang telah memberinya pesta kejutan. Semoga Ibu Tini bisa meneruskan jejak R.A. Kartini dan semoga pula muncul R.A. Kartini, R.A. Kartini baru. (Sumber: Yunior, 22 April 2007 dengan pengubahan seperlunya) *Tulislah kembali cerpen tersebut dengan mengadaikan kalian sebagai tokoh cerita
R.a kartini sebagai tokoh dlm cerita
klo gak salah