tabel 4.2 pahlawan nasional
1. tabel 4.2 pahlawan nasional
Kelas: XII
Mata Pelajaran: Sejarah
Materi: Masa Penjajahan Belanda
Kata Kunci: Sultan Ageng Tirtayasa, Sultan Hasanuddin, Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro, Patimura, I Gusti Ketut Jelantik
Pembahasan:
1. Sultan Ageng Tirtayasa
Sultan Ageng Tirtayasa adalah sultan dari Kerajaan Banten yang memerintah pada tahun 1651-1683. Masa pemerintahannya dianggap sebagai masa keemasan Kerajaan Banten. Pada masa ini, Banten menjadi pusat perdagangan yang berniaga dengan pedagang dari Inggris, Denmark, China, India dan negara lainya. Wilayah Banten juga meluas hingga Cirebon dan Kalimantan.
Pada masa ini terjadi perebutan kekuasaan di Nusantara antara Banten melawan Belanda (kongsi dagang VOC), karena keinginan Belanda memonopoli perdagangan rempah-rempah.
Namun saat hendak menyerang VOC di Batavia, Sultan Agung diserang oleh anaknya sendiri, yaitu Sultan Haji. Sultan Ageng akhirnya ditawan dan diasingkan pada tahun 1683 ke Batavia, dimana dia meninggal pada tahun 1685.
2. Sultan Hasanuddin
Sultan Hasanuddin adalah pemimpin kerajaan Gowa, di Makassar, Sulawesi Tenggara, dari tahun 1653 hingga 1669.
Pada masa ini, Makassar menjadi pusat perdagangan di Indonesia bagian timur, dan karena itu Belanda ingin mengusai pelabuhan ini untuk memonopoli rempah-rempah.
Belanda akhirnya melakukan politik devide et impera (adu domba), sehingga berhasil mengalahkan Makassar dengan dibantu Arung Palakka.
Akibat kekalahan ini, Sultan Hasanuddin harus menandatangai perjanjian Bongaya, yang ditandatangani pada 1667. Hasil perjanjian ini adalah perdagangan bangsa Eropa selain Belanda dilarang di Makassar. Sultan Hasanuddin pun mengundurkan diri sebagai Raja Gowa dan meninggal pada tahun 1670.
3. Imam Bonjol
Imam Bonjol (lahir 1772 – meninggal 1864) adalah peminpin kaum Padri di Sumatera Barat. Imam Bonjol memimpin kamu Padri yang sedang berlawanan dengan kaum Adat, hingga akhirnya kaum Adat meminta bantuan Belanda dan menyebabkan Perang padri pada tahun 1820.
Awalnya Belanda tidak bisa mengalahkan kaum Padri, karena sebagian besar tentara Belanda sedang bertempur di Jawa melawan Pangeran Diponegoro. Sehingga, Belanda pada tahun 1825 mengadakan perjanjian damai dengan kaum Padri. Namun setelah Diponegoro ditawan, Belanda kembali menyerang kaum Padri.
Belanda akhirnya berhasil menawan Imam Bonjol, dan mengasingkannya hingga dia meninggal di Manado pada tahun 1864.
4. Pangeran Diponegoro
Pangeran Diponegoro adalah tokoh yang melawan penjajah Belanda dan kesultanan Yogyakarta yang dianggap sebagai boneka Belanda. Perang Diponegoro ini dimulai tahun 1825, ketika Pangeran Diponegoro melancarkan serangan terhadap kesultanan Yogyakarta dan Belanda. Saat itu Jawa dikuasai Belanda dan ditindas oleh kebijakan Belanda yang sangat merugikan rakyat maupun para bangsawan.
Perang berlangsung sengit karena Diponegoro didukung banyak rakyat, namun Diponegoro tidak bisa mengalahkan Belanda karena tidak bisa menaklukan kota Yogyakarta dan juga tidak bisa mengalahkan Belanda yang menggunakan sistem benteng yang membatasi gerakan Diponegoro.
Perang ini berakhir tahun 1830 setelah Belanda menipu Pangeran Diponegoro dengan ajakan berunding namun malah ditawan dan dibuang ke Sulawesi.
5. Kapiten Patimura
Thomas Mattulessy, dikenal sebagai Kapitan Pattimura, adalah pemimpin perjuangan rakyat Maluku melawan Belanda. Pattimura melawan Belanda setelah Belanda menguasai kembali Maluku dari Inggris pada tahun 1816, seusai perang Napoleon.
Perlawanan Pattimura ini karena kebijakan Belanda yang merugikan rakyat Maluku, terutama bila dibandingkan kebijakan Inggris. Pattimura menyerang Benteng Duurstede dan menguasai benteng ini pada 16 Mei 1817. Namun kemudian dia tertangkap oleh Belanda dan dihukum mati.
6. I Gusti Ketut Jelantik
I Gusti Ketut Jelantik adalah perdana menteri Kerajaan Badung di pulau Bali, yang melawan upaya Belanda menaklukkan pulau Bali. Sebagai pemimpin rakyat Bali, Jelantik melakukan perlawanan terhadap ekspedisi Belanda di Bali yang diadakan pada tahun 1846, 1848 dan 1849.
Perlawanannya berakhir setelah dia kalah perang, dan tewas saat diserang saat mengungsi ke Kintamani di Gunung Batur, di wilayah Kerajaan Karangasem pada tahun 1849.
2. tabel 4.2 pahlawan nasional
Kelas : IX
Pelajaran : Ppkn
Kategori : Pahlawan Nasional
Kata Kunci : Pahlawan Nasional Sebelum 1908, Uraian, Penjelasan
Kode : –
Pembahasaan :
Pahlawan Nasional, merupakan gelar yang diberikan kepada seseorang yang sepanjang hidupnya telah berjuang bagi bangsa Indonesia serta jasa – jasanya sangat berpengaruh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Gelar ini pun didapat setelah mencapai beberapa kriteria seperti WNI yang telah meninggal dunia, perjuangannya hampir sepanjang hayat hidupnya bahkan perjuangannya melebihi beban tugas yang diemban, memiliki dampak yang sangat berpengaruh bagi bangsa Indonesia, berjiwa nasionalisme dan patriotisme yang tinggi, berakhlak mulia, dsb. Berikut kakak uraikan secara singkat beberapa Aspek Informasi mengenai Pahlawan Nasional.
1. Sultan Ageng Tirtayasa
Memiliki nama lain Pangeran Surya, merupakan Pahlawan Nasional yang lahir di Banten 1631. Ia merupakan seorang gerilyawan yang ikut berjuang melawan penjajahan Belanda.
2. Sultan Hasanuddin
Memiliki nama lain I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape, merupakan pahlawan yang lahir di Sulawesi Selatan 1631. Ia memimpin perjuangan melawan kolonial Belanda yang berusaha menguasai perdagangan di Sulawesi Selatan.
3. Tuanku Imam Bonjol
Merupakan seorang tokoh pahlawan islam yang lahir di Sumatera Barat 1772. Ia berkontribusi besar dalam Perang Padri melawan kolonial Belanda. Ia meninggal pada tahun 1864 dalam pengasingan.
4. Pangeran
Diponegoro
Bernama lain Bendara Pangeran Harya Dipanegara, lahir di Yogyakarta 1785. Ia memimpin perjuangan dalam Perang Jawa melawan Pemerintah Hindia Belanda dimana diketahui perang ini memakan korban paling banyak. Ia meninggal di Benteng Rotterdam, Makasar 1855.
5. Kapitan Pattimura
Merupakan Pahlawan Nasional Maluku yang lahir tahun 1783. Ia merupakan pahlawan yang ikut memberontak melawan VOC, dan akhirnya meninggal pada usia 34 tahun (1817).
6. I Gusti Ketut Jelantik
Merupakan seorang patih Kerajaan Buleleng. Ia berkontribusi dalam Perang Jagaraga (Bali) melawan Kolonial Hindia Belanda. Ia gugur pada tahun 1849.
——————————————–
Baca juga nama-nama Pahlawan Nasional sebelum tahun 1908 lainnya di link https://brainly.co.id/tugas/1965203
3. Tabel 4.2 Pahlawan NasionalNo.Aspek InformasiUraianSultan Ageng TirtayasaSultan HasanuddinTuanku Imam BonjolPangeran Diponegoro5.Kapitan Pattimura 6.I Gusti Ketut Jelantik*……
Soal ini meminta kita menjelaskan mengenai 6 tokoh pahlawan nasional. Keenam tokoh ini berperan dalam perjuangan kemerdakaan Indonesia. Penjelasan lebih lanjut ada dalam pembahasan.
Pembahasan
1. Sultan Ageng Tirtayasa
Sultan Ageng Tirtayasa atau Pangeran Surya (1631-1692) adalah Sultan Banten ke-6 yang berkuasa di Kesultanan Banten pada periode 1651 – 1683. Ia memimpin banyak perlawanan terhadap Belanda. Masa itu, VOC menerapkan perjanjian monopoli perdagangan yang merugikan Kesultanan Banten.
Ketika terjadi sengketa antara kedua putranya, Belanda ikut campur dengan cara bersekutu dengan Sultan Haji untuk menyingkirkan Sultan Ageng Tirtayasa. Pada tahun 1683, Sultan Ageng tertangkap dan dipenjarakan di Batavia. Ia meninggal dunia dalam penjara. Sultan Ageng Tirtayasa diberi gelar pahlawan Nasional karena perjuangannya.
2. Sultan Hasanuddin
Sultan Hasanuddin (1631 – 1670) adalah Raja Gowa ke-16 dan pahlawan nasional Indonesia. Pada tahun 1667, VOC menyerang Makassar hingga pada akhirnya Kerajaan Gowa terdesak dan dengan terpaksa Sultan Hasanuddin menandatangani Perjanjian Bungaya pada tanggal 18 November 1667 di Bungaya. Gowa yang merasa dirugikan, mengadakan perlawanan lagi. Pertempuran kembali pecah pada Tahun 1669. Sultan Hasanuddin wafat pada tanggal 12 Juni 1670. Oleh karena keberaniannya, ia dijuluki Ayam Jantan dari Timur.
3. Tuanku Imam Bonjol
Tuanku Imam Bonjol (1772 – 1864) adalah salah seorang ulama, pemimpin dan pejuang yang berperang melawan Belanda dalam peperangan yang dikenal dengan nama Perang Padri pada tahun 1803-1838.
Perang Padri muncul sebagai sarana Kaum Padri (Kaum Ulama) dalam menentang perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai syariat agama di kalangan kaum adat Kerajaan Pagaruyung yang telah memeluk islam. Hingga tahun 1833, perang ini dapat dikatakan sebagai perang saudara. Namun, ketika mulai terdesak, Kaum Adat meminta bantuan kepada Belanda pada tahun 1821 yang justru memperumit keadaan. Peperangan ini pada akhirnya dimenangkan Belanda dengan susah payah dan dalam waktu yang sangat lama.
Pada bulan Oktober 1837, Tuanku Imam Bonjol ditangkap dan dibuang ke Cianjur, kemudian dipindahkan ke Ambon dan akhirnya ke Lotak, Minahasa. Di tempat tersebut Tuanku Imam Bonjol meninggal dunia dan dimakamkan pada tanggal 8 November 1864.
4. Pangeran Diponegoro
Bendara Pangeran Harya Dipanegara (1785 – 1855) adalah salah seorang pahlawan nasional Republik Indonesia. Pangeran Diponegoro terkenal karena memimpin Perang Diponegoro/Perang Jawa (1825-1830) melawan pemerintah Hindia Belanda. Perang tersebut tercatat sebagai perang dengan korban paling besar dalam sejarah Indonesia.
Perang Diponegoro berawal ketika pihak Belanda memasang patok di tanah milik Diponegoro di desa Tegalrejo. Saat itu, ia memang sudah muak dengan kelakuan Belanda yang tidak menghargai adat istiadat setempat dan sangat mengeksploitasi rakyat dengan pembebanan pajak. Sikap Diponegoro yang menentang Belanda secara terbuka, mendapat simpati dan dukungan rakyat.
5. Kapitan Pattimura
Pattimura (Thomas Matulessy) dikenal dengan nama Kapitan Pattimura adalah Pahlawan nasional Indonesia dari Maluku. Latar belakang perlawanan Pattimura adalah Belanda melakukan kebijakan yang menyengsarakan rakyat, seperti mengganti uang koin dengan uang kertas yang tidak populer, serta pemindahan paksa prajurit Maluku ke luar wilayah Maluku.
Pattimura memulai perlawanannya dengan menyerang benteng Fort Duurstede di Saparua Pada 16 Mei 1817. Namun karena keunggulan pasukan Belanda dan pengkhianatan maka pemberontakan ini berhasil dipadamkan Belanda. Para tokoh pejuang akhirnya dapat ditangkap dan mengakhiri pengabdiannya di tiang gantungan pada tanggal 16 Desember 1817 di kota Ambon.
6. I Gusti Ketut Jelantik
I Gusti Ketut Jelantik adalah pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari Karang Asem, Bali. Ia merupakan patih Kerajaan Buleleng. Ia berperan dalam Perang Bali I, Perang Jagaraga, dan Perang Bali III yang terjadi di Bali. Ia merupakan patih Kerajaan Buleleng. Ia berperan dalam Perang Jagaraga yang terjadi di Bali pada tahun 1849. Perlawanan ini bermula karena pemerintah kolonial Hindia Belanda ingin menghapuskan hak tawan karang yang berlaku di Bali, yaitu hak bagi raja-raja yang berkuasa di Bali untuk mengambil kapal yang kandas di perairannya beserta seluruh isinya.
I Gusti Ketut Jelantik meninggal tahun 1849 karena gugur dalam perang , dan berkat usahanya yang tetap teguh membela tanah air, ia mendapatkan penghargaan berupa gelar Pahlawan Nasional.
Pelajari Lebih Lanjut
Perjuangan Patimura (https://brainly.co.id/tugas/13991091)
Perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa (https://brainly.co.id/tugas/84479)
Perjuangan Sultan Hasanudin (https://brainly.co.id/tugas/2100807)
Perjuangan Imam Bonjol (https://brainly.co.id/tugas/74414)
Perjuangan Diponegoro (https://brainly.co.id/tugas/10169970)
Perjuangan Gusti Ketut Jelantik (https://brainly.co.id/tugas/13986178)
Detail Jawaban
Kelas: XI
Mata Pelajaran: Sejarah
Bab: 2 – Perjuangan Daerah di Indonesia
Kode: 11.3.2
4. Aktivitas 4.1Setelah kalian memahami selintas tentang perjuangan bangsa Indonesia sebelumtahun 1908, pelajari lebih jauh tentang perjuangan pahlawan nasional yangberjuang sebelum tahun 1908 dengan mengisi tabel di bawah ini.Tabel 4.2 Pahlawan NasionalUraianNo.Aspek Informasi1.Sultan Ageng Tirtayasa2.Sultan Hasanuddin3.Tuanku Imam Bonjol4.Pangeran Diponegoro5.Kapitan Pattimura6.I Gusti Ketut Jelantik7. plis jawabanya singkat
Jawaban:
Pertanyaan yang adik ajukan terdapat dalam Buku PPKn Revisi 2017, Kelas 8, Bab 4 Semangat Kebangkitan Nasional Tahun 1908, Tabel 4.2 Pahlawan Nasional, Halaman 79. Berikut penjelasannya :
Pembahasan
SULTAN AGENG TIRTAYASA
Sultan Ageng Tirtayasa atau yang disebut Pangeran Surya adalah seorang Pahlawan Nasional yang lahir di Banten pada tahun 1631. Beliau merupakan seorang gerilyawan yang ikut berjuang melawan penjajahan Belanda.
SULTAN HASANUDDIN
Sultan Hasanuddin atau yang disebut I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape adalah seorang pahlawan nasional yang lahir di Sulawesi Selatan 1631. Ia memimpin perjuangan melawan ko
lonial Belanda yang berusaha menguasai perdagangan di Sulawesi Selatan.
TUANKU IMAM BONJOL
Tuanku Imam Bonjol adalah seorang tokoh pahlawan Nasional Islam yang lahir di Sumatera Barat 1772. Ia berkontribusi besar dalam Perang Padri melawan kolonial Belanda. Ia meninggal pada tahun 1864 dalam pengasingannya.
PANGERAN DIPONEGORO
Pangeran Diponegoro atau yang dikenal dengan sebutan Bendara Pangeran Harya Dipanegara, adalah Pahlawan Nasional yang lahir di Yogyakarta tahun 1785. Ia memimpin perjuangan dalam Perang Jawa melawan Pemerintah Hindia Belanda dimana diketahui perang ini memakan korban paling banyak. Ia meninggal di Benteng Rotterdam, Makasar 1855.
KAPITAN PATTIMURA
Kapitan Pattimura adalah seorang Pahlawan Nasional Maluku yang lahir tahun 1783. Ia merupakan pahlawan yang ikut memberontak melawan VOC, dan akhirnya meninggal pada usia 34 tahun (1817).
I GUSTI KETUT JELANTIK
I Gusti Ketut Jelantik adalah seorang patih Kerajaan Buleleng. Ia berkontribusi besar dalam Perang Jagaraga (Bali) melawan Kolonial Hindia Belanda. Ia gugur pada tahun 1849.
5. Buku jawaban kls 8 tentang tabel 4.2 pahlawan nasional tolong
Jawaban:
SULTAN AGENG TIRTAYASA
Sultan Ageng Tirtayasa atau yang disebut Pangeran Surya adalah seorang Pahlawan Nasional yang lahir di Banten pada tahun 1631. Beliau merupakan seorang gerilyawan yang ikut berjuang melawan penjajahan Belanda.
SULTAN HASANUDDIN
Sultan Hasanuddin atau yang disebut I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape adalah seorang pahlawan nasional yang lahir di Sulawesi Selatan 1631. Ia memimpin perjuangan melawan kolonial Belanda yang berusaha menguasai perdagangan di Sulawesi Selatan.
TUANKU IMAM BONJOL
Tuanku Imam Bonjol adalah seorang tokoh pahlawan Nasional Islam yang lahir di Sumatera Barat 1772. Ia berkontribusi besar dalam Perang Padri melawan kolonial Belanda. Ia meninggal pada tahun 1864 dalam pengasingannya.
PANGERAN DIPONEGORO
Pangeran Diponegoro atau yang dikenal dengan sebutan Bendara Pangeran Harya Dipanegara, adalah Pahlawan Nasional yang lahir di Yogyakarta tahun 1785. Ia memimpin perjuangan dalam Perang Jawa melawan Pemerintah Hindia Belanda dimana diketahui perang ini memakan korban paling banyak. Ia meninggal di Benteng Rotterdam, Makasar 1855.
KAPITAN PATTIMURA
Kapitan Pattimura adalah seorang Pahlawan Nasional Maluku yang lahir tahun 1783. Ia merupakan pahlawan yang ikut memberontak melawan VOC, dan akhirnya meninggal pada usia 34 tahun (1817).
I GUSTI KETUT JELANTIK
I Gusti Ketut Jelantik adalah seorang patih Kerajaan Buleleng. Ia berkontribusi besar dalam Perang Jagaraga (Bali) melawan Kolonial Hindia Belanda. Ia gugur pada tahun 1849.
6. Tabel 4.2 ppkn hal 90 paket.
1.suku jawa
-nama bahasa daerah=bahasa jawa
-nama rumah adat=joglo
-nama tarian= gambyong
-nama pakaian =kebaya
7. aktivitas 4.2 pahlawan nasional
1.Sultan Ageng Tirtayasa adalah putra dari Sultan Abu al-Ma’ali Ahmad (Sultan Banten periode 1640-1650) dan Ratu Martakusuma. Sejak kecil ia bergelar Pangeran Surya, kemudian ketika ayahnya wafat, ia diangkat menjadi Sultan Muda yang bergelar Pangeran Dipati.
2.Sultan Hasanuddin lahir di Gowa, merupakan putera I Manuntungi Daeng Mattola Karaeng Lakiyung SultanMalikulsaid, Raja Gowa ke-15. Sultan Hasanuddin memerintah Kerajaan Gowa, ketika Belanda yang diwakili Kompeni sedang berusaha menguasai perdagangan rempah-rempah.
3.Nama asli dari Tuanku Imam Bonjol adalah Muhammad Shahab, yang lahir di Bonjolpada 1 Januari 1772. Dia merupakan putra dari pasangan Bayanuddin Shahab (ayah) dan Hamatun (ibu). … Ia akhirnya lebih dikenal dengan sebutan Tuanku Imam Bonjol.
4.Bendara Pangeran Harya Dipanegara (lebih dikenal dengan nama Diponegoro, lahir di Ngayogyakarta Hadiningrat, 11 November 1785 – meninggal di Makassar, Hindia Belanda, 8 Januari 1855 pada umur 69 tahun) adalah salah seorang pahlawannasional Republik Indonesia.
5.Untuk jasa dan pengorbanannya itu, Kapitan Pattimura dikukuhkan sebagai pahlawan perjuangan kemerdekaan oleh pemerintah …
Perang/pertempuran: Perang Pattimura
Lahir: 8 Juni 1783; Haria, Saparua, Maluku, Hindia Belanda
Meninggal: 16 Desember 1817 (umur 34); New Victoria, Ambon, Maluku, Hindia Bel…
Penghargaan: Pahlawan Nasional Indonesia(diterima 6 November 1973)
6.I Gusti Ketut Jelantik adalah pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari Karangasem, Bali. Ia merupakan patih Kerajaan Buleleng. Ia berperan dalam Perang Jagaraga yang terjadi di Bali pada tahun 1849.
7.Pangeran Antasari (lahir di Kayu Tangi, Kesultanan banjar, 1797 atau – meninggal di Bayan Begok, Hindia-Belanda, 11 Oktober 1868 pada umur 53 tahun) adalah seorangPahlawan Nasional Indonesia.Ia adalah Sultan Banjar.
.
semoga bermanfaat semangat belajar nya yah jangan lupa follow dan dijadikan jawaban terbaik 🙂
8. tabel 4.2 hakikat norma
norma adlah : aturan aturan tertulis maupun tidak tertulia yang berlaku didalam suatu masyarakat mengenai sesuatu yang tidak boleh dilakukan dan apa yg harus dilakukan
tujuan norma :
1.sistem pengendalian sosial
2.pedoman dalam bertingkah laku 3.memberikan kerukunan masyarakat
Norma agama: peraturan hidup yg berasal dari wahyu tuhan. sumber: kitab suci. contoh: jangan membunuh,jangan berzinah,jangan mencuri.
Norma kesusilaan: peraturan hidup yg berasal dari hati nurani manusia . sumber:hati nurani. contoh:berlaku jujur.
Kesopanan: berhubungan dengan pergaulan di masyarakat .sumber: tata hidup dan budaya .contoh: menyapa jika bertemu,menghormati ortu.
Hukum : peraturan mengenai tingkah laku dan pergaulan dimasyarakat yang dibuat oleh badan resmi pemerintahan yang bersifat memaksa. sumber : peraturan yg dibuat pmrntahan ( uud).contoh : hukum pajak,lalu lintas
9. tabel 4.2 pahlawan nasional 1.sultan ageng tirtayasa uraiqnnya apa
kelas : VIII SMP
mapel : Sejarah
kategori : Mengenal Pahlawan
kata kunci : Sultan Ageng Tirtayasa
Pembahasan :
Sultan Ageng Tirtayasa adalah putra dari Sultan Abu Al-Ma’ali (Sultan Banten).
waktu masih kecil mendapat gelar Pangeran Surya.
sewaktu ayahnya meningal, Sultan Ageng menggantikannya dengan gelar Pangeran Dipati.
sejak muda Sultan ageng sudah menaruh perhatian terhadap bidang keagamaan, dan setelah menjadi Pangeran Dipati, beliau mendirikan pondok-pondok untuk mewujudkan keinginannya menggiatkan pendidikan agama di masyarakat sekitarnya.
Sultan Ageng tirtayasa juga mengangkat menantunya (seorang ulama dari Makasar, Syekh Yusuf) sebagai penasehat raja dibidang keagamaan.
Sultan Ageng Tirtayasa banyak memimpin perlawanan terhadap Belanda.
tanggal 1 agustus 1970, Beliau dinobatkan / diberi gelar sebagai Pahlawan Perjuangan Kemerdekaan.
keinginan atau cita-cita beliau adalah menjadikan Banten sebagai kerajaan Islam terbesar di Nusantara.
10. Tabel 4.2 Aspek informasiTuanku imam bonjol Uraian nya apapelajaran pkn kelas 8 semester 2
Jawaban:
lahir: pada tahun 1772
asal daerah:tanjung bunga,sumatra barat
perjuangan:melawan penjajah di sumatra barat
semoga membantu
11. Aktivitas 4.1Tabel 4.2 Pahlawan NasionalNo.Aspek InformasiUraianSultan Ageng TirtayasaSultan Hasanuddin2.3.Tuanku Imam BonjolPangeran Diponegoro5.Kapitan PattimuraI Gusti Ketut Jelantik7.jendral TNI Gatot Soebroto8.Ki Hajar dewan tara9.kh. fakhruddin10.Raden Ajeng kartiniSetelah kalian memahami selintas tentang perjuangan bangsa Indonesia sebelumtahun 1908, pelajari lebih jauh tentang perjuangan pahlawan nasional yangberjuang sebelum tahun 1908 dengan mengisi tabel di bawah ini.
Tabel 4.2 Pahlawan Nasional
Sultan Ageng Tirtayasa
Uraian: Berhasil membawa Kerajaan Banten menuju puncak kejayaannya. Ia menentang VOC dalam perjanjian monopoli perdagangan yang merugikan Kesultanan Banten.
Sultan Hasanuddin
Uraian: Sultan Hasanuddin memerintahh Kerajaan Gowa mulai tahun 1653-1669. Ia menolak dengan keras kehendak Belanda yang memonopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku, sehingga menimbulan pertempuran. Kesultanan Gowa terdesak, dan Sultan Hasanuddin terpaksa menandatangani perjanjian Bongaya.
Tuanku Imam Bonjol
Uraian: Imam Bonjol merupakan seorang yang berjuang melawan Belanda dalam Perang Padri pada 1803-1383. Perang Padri adalah perang saudara di Minangkabau, Kerajaan Pagaruyung, Sumatera Barat.
Pangeran Diponegoro
Uraian: Pangeran Diponegoro memimpin perjuangan dalam Perang Jawa melawan pemerintah Hindia Belanda di mana diketahui perang ini memakan korban paling banyak.
Kapitan Pattimura
Uraian: Pahlawan Nasional Maluku yang lahir tahun 1783. Ia merupakan pahlawan yang ikut memberontak melawan VOC, dan akhirnya meninggal pada usia 34 tahun.
I Gusti Ketut Jelantik
Uraian: seorang patih Kerajaan Buleleng. Ia berkontribusi dalam Perang Jagaraga melawan Kolonial Hindia Belanda. Ia gugur pada tahun 1849.
Malahayati
Uraian: Malahayati merupakan laksamana laut perempuan pertama di dunia. Ia adalah panglima perang Kesultanan Aceh yang tersohor berkat keberaniannya melawan armada angkatan laut Belanda dan Portugis abad ke-16 M.
Pembahasan:
Pergerakan nasional adalah sebuah gerakan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia yang memiliki tujuan organisasi untuk memperbaiki nasib atau keadaan rakyat Indonesia. Mereka juga sama-sama ingin memperoleh kemerdekaan nasional. Pergerakan Nasional merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut satu fase dalam sejarah Indonesia, yakni pada masa perjuangan untuk mencapai kemerdekaan pada tahun 1908-1945. Tahun 1908, merupakan tahun awal perjuangan yang dilakukan oleh rakyat dengan visi atau tujuan nasional.
Pelajari lebih lanjut:
Materi tentang pergerakan nasional: brainly.co.id/tugas/13671032Materi tentang tokoh-tokoh pergerakan nasional: brainly.co.id/tugas/10817018Materi tentang tanggal dimulainya pergerakan nasional: brainly.co.id/tugas/9200488
Detail jawaban:
Kelas: SD-V
Mapel: Ilmu Sosial
Bab: Bab 5 – Perjuangan pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang
Kode: 5.10.5
#TingkatkanPrestasimy #SPJ3
12. 4.2 Pahlawan NasionalNo.Aspek InformasiUraian1.Sultan Ageng Tirtayasa2.Sultan Hasanuddin3.Tuanku Imam Bonjol4.Pangeran Diponegoro5.Kapitan Pattimura6.I Gusti Ketut Jelantik7.
Jawaban:
1. Sultan ageng tirtayasa atau pangeran surya (lahir di Kesultanan Banten, (631- Meninggal di Batavia , Hindia Belanda ,1692 pada umur 60 -61 Tahun adalah sultan banten ke 6. la naik tahta pada usia 20 tahun menggantikan kakeknya Sultan abdul Mafakhir yang wafat pada tanggal 10 maret 1651 Setelah sebelumnya ia diangkat menjadi Sultan muda dengan gelar pangeran adipat / pangeran Dipah menggantikan ayahnya yang wahat lebih dulu pada tahun 1650. Sultan ageng tirta yasa di kesultanan banten pada periode 1651 – 1683. (la memimpin banyak perlawanan terhadap belanda. saat itu Sultan ageng tirtayasa ingin mewujudkan Banten sebagai kerajaan Islam terbesar dindonesia
2. Sultan Hasanuddin (lahir di Gowa, Sulawesi Selatan 12 Januari 1631 – meninggal di Gowa, Sulawesi Selatan, 16 Juni 1670 Pada umur 39 tahun) adalah raja. Gowa ke -16 dan pahlawan nasional Indonesia yang terlahir dengan nama muhammad Bakir I mallombasi Daeng mattawang karaeng Bonto mangape sebagal nama pemberian dari qadi islam kesultanan Gowa syeikh sayyid Jalaludin bin Ahmad faqih Al- Aidid. Setelah mengiki tahta la digelar sultan hassanudin setelah ia meninggal digelar Tumenanga Ri Balla Pangkana. karena beberaniannya ia djuluki de Haantjes van Het osten oleh belanda yang artinya ayam Jantan dari timur
3. Tuanku Imam bonjol (lahir di Bonjol luhuk Agam pagaruyung 1772- wafat dalam Pengasingan dan dimakamkan di lotta, Pineleng Minahasa, 6 November 1864) adalah seorang ulama pemimpin dan Pejuang yang berperang melawan belanda dalam peperangan yang dikenal dengan nama perang padri pada tahun 1808-1838. Tuanku imam bonjol diangkat sebagai Pahlawan nasional: Nama asli tuanku imam Bonjol adalah muhammad syahab yang lahir di Bonjol pada 1 Januari 1772. Dia merupakan putra dari pasangan bayanudidın Syahab (ayah) dan Hamatun ( ibu)
4. Pangeran Harya Dipanegara ( atau Biasa dikenal dengan nama pangeran Diponegoro) Lahir di ngayogyakarta, Hadiningrat. Il november 1785 – meninggal di makassar Hindia Belanda 8 Januari 1855 pada umur 69 Tahun) adalah salah seorang pahlawan nasional Republik Indonesia, memimpin perang diponegoro atau perang Jawa selama periode tahun 1825 hingga 1830 melawan pemerintah Hindia Belanda Sejarah mencatat perang diponegoro ata perang jawa dikenal sebagai perang yang menelan korban terbanyak dalam sejarah indonesia, yakni 8.000 korban serdadu Hindia Belanda, 7.000 pribumi, dan 200 nbu orang jawa Ibu pangeran diponegoro merupakan seorang selir (garwa ampeyan ), dan ayahnya bernama Gust Raden Mas suraja yang dikemudian hari naik tahta bergelar Hamengkubuwono III
5. Thomas matulassy lahir di Haria pulau Saparua, maluku, 8 juni 1783 – meninggal di Ambon maluku 16 Desember 1817 pada umur 34 tahun Juga dikenal dengan nama Kapıtan pattimura , atau pattimura adalah pahlawan nasional Indonesia dari maluku. Menurut Buku biografi pattimura Versi Pemerintah yang pertama kali terbit M. Sapija menulis “Bahwa pahlawan pattimura tergolong turunan bangsawan dan berasal dan Nusa ina (seram )” ” Ayahay yang bernama Antons Matullessy adalah anak dari kasımıliali pattimura Mattulessy
6. I Gusti ktut jelantik (meninggal pada tahun l849) adalah pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari karangasem Bali. la merupakan patih kerajaan Buleleng. Ia berperan dalam perang Bali I, perang Jagaraga, dan perang bali III yang terjadi di Ball pada tahun 1849. la gugur ketika peperangan berakhir yaitu pada tahun 1949.
7. Pangeran Antasan (lahir di kayu Tinggi . kesultanan Banjar , 1797 alau 1809- meninggal di Bayan Begot. Hindia belanda 11 oktober 1862 pada umur 53 Tahun) adalah seorang pahlawan Nasional Indonesia. la adalah sultan Banjar. Pada 14 Maret 1962, dia dinobatkan Sebagai pimpinan pemerintahan tertinggi di kesultanan Banjar (sultan Banjar ) dengan menyandang gelar panembahan Amiruddin khalifatul mukminin diberikan dihadapan para kepala suku dayak dan Adıpati ( gubernur ) penguasa wilayah Dusun atas , -kapuas dan kahayan yaitu Tumenggung Surapati /Tumenggung yang pati Jaya raya.
semoga bermanfaat ya
13. Aktivitas 4.1 Setelah kalian memahami selintas tentang perjuangan bangsa Indonesia sebelum tahun 1908, pelajari lebih jauh tentang perjuangan pahlawan nasional yang berjuang sebelum tahun 1908 dengan mengisi tabel di bawah ini. Tabel 4.2 Pahlawan NasionalAspek Informasi 1 Sultan Ageng Tirtayasa 2 Sultan Hasanuddin 3 Tuanku Imam Bonjol4 Pangeran Diponegoro5 Kapitan Pattimura6 I Gusti Ketut Jelantik7……8…..9…..10…..Uraian12345678910please jawaban nya yg lengkap ^•^
Jawaban:
Pertanyaan yang adik ajukan terdapat dalam Buku PPKn Revisi 2017, Kelas 8, Bab 4 Semangat Kebangkitan Nasional Tahun 1908, Tabel 4.2 Pahlawan Nasional, Halaman 79. Berikut penjelasannya :
Pembahasan
SULTAN AGENG TIRTAYASA
Sultan Ageng Tirtayasa atau yang disebut Pangeran Surya adalah seorang Pahlawan Nasional yang lahir di Banten pada tahun 1631. Beliau merupakan seorang gerilyawan yang ikut berjuang melawan penjajahan Belanda.
SULTAN HASANUDDIN
Sultan Hasanuddin atau yang disebut I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape adalah seorang pahlawan nasional yang lahir di Sulawesi Selatan 1631. Ia memimpin perjuangan melawan kolonial Belanda yang berusaha menguasai perdagangan di Sulawesi Selatan.
TUANKU IMAM BONJOL
Tuanku Imam Bonjol adalah seorang tokoh pahlawan Nasional Islam yang lahir di Sumatera Barat 1772. Ia berkontribusi besar dalam Perang Padri melawan kolonial Belanda. Ia meninggal pada tahun 1864 dalam pengasingannya.
PANGERAN DIPONEGORO
Pangeran Diponegoro atau yang dikenal dengan sebutan Bendara Pangeran Harya Dipanegara, adalah Pahlawan Nasional yang lahir di Yogyakarta tahun 1785. Ia memimpin perjuangan dalam Perang Jawa melawan Pemerintah Hindia Belanda dimana diketahui perang ini memakan korban paling banyak. Ia meninggal di Benteng Rotterdam, Makasar 1855.
KAPITAN PATTIMURA
Kapitan Pattimura adalah seorang Pahlawan Nasional Maluku yang lahir tahun 1783. Ia merupakan pahlawan yang ikut memberontak melawan VOC, dan akhirnya meninggal pada usia 34 tahun (1817).
I GUSTI KETUT JELANTIK
I Gusti Ketut Jelantik adalah seorang patih Kerajaan Buleleng. Ia berkontribusi besar dalam Perang Jagaraga (Bali) melawan Kolonial Hindia Belanda. Ia gugur pada tahun 1849.
14. tugas tabel 4.2 pkn
Jawaban:
mana soalnya ya kakak???
15. 1908. pelajari lebih jauh tentang perjuangan pahlawan nasional yang lintas tentang perjuangan bangsa Indonesia sebelum berjuang sebelum tahun 1908 dengan mengisi tabel di bawah ini. Tabel 4.2 Pahlawan Nasional No. Aspek Informasi Sultan Ageng Tirtayasa 2. Sultan Hasanuddin 3. Tuanku Imam Bonjol Pangeran Diponegoro 5. Kapitan Pattimura 6. I Gusti Ketut Jelantik bantuu jawabbbb
Jawaban:
SULTAN AGENG TIRTAYASA
Sultan Ageng Tirtayasa atau yang disebut Pangeran Surya adalah seorang Pahlawan Nasional yang lahir di Banten pada tahun 1631. Beliau merupakan seorang gerilyawan yang ikut berjuang melawan penjajahan Belanda.
SULTAN HASANUDDIN
Sultan Hasanuddin atau yang disebut I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape adalah seorang pahlawan nasional yang lahir di Sulawesi Selatan 1631. Ia memimpin perjuangan melawan kolonial Belanda yang berusaha menguasai perdagangan di Sulawesi Selatan.
TUANKU IMAM BONJOL
Tuanku Imam Bonjol adalah seorang tokoh pahlawan Nasional Islam yang lahir di Sumatera Barat 1772. Ia berkontribusi besar dalam Perang Padri melawan kolonial Belanda. Ia meninggal pada tahun 1864 dalam pengasingannya.
PANGERAN DIPONEGORO
Pangeran Diponegoro atau yang dikenal dengan sebutan Bendara Pangeran Harya Dipanegara, adalah Pahlawan Nasional yang lahir di Yogyakarta tahun 1785. Ia memimpin perjuangan dalam Perang Jawa melawan Pemerintah Hindia Belanda dimana diketahui perang ini memakan korban paling banyak. Ia meninggal di Benteng Rotterdam, Makasar 1855.
KAPITAN PATTIMURA
Kapitan Pattimura adalah seorang Pahlawan Nasional Maluku yang lahir tahun 1783. Ia merupakan pahlawan yang ikut memberontak melawan VOC, dan akhirnya meninggal pada usia 34 tahun (1817).
I GUSTI KETUT JELANTIK
I Gusti Ketut Jelantik adalah seorang patih Kerajaan Buleleng. Ia berkontribusi besar dalam Perang Jagaraga (Bali) melawan Kolonial Hindia Belanda. Ia gugur pada tahun 1849.
Penjelasan:
semoga membantu @vn76®
16. Aktivitas 4.1Setelah kalian memahami selintas tentang perjuangan bangsa Indonesia sebelumtahun 1908, pelajari lebih jauh tentang perjuangan pahlawan nasional yangberjuang sebelum tahun 1908 dengan mengisi tabel di bawah ini.Tabel 4.2 Pahlawan Nasioal1.)Sultan Ageng Tirtayasa2.)Sultan Hasanuddin3.)Tuanku Imam Bonjol4.)Pangeran Diponegoro5.)Kapitan Pattimura6.)I Gusti Ketut Jelantik7.)………Dan Uraiannya
Jawaban:
Pertanyaan yang adik ajukan terdapat dalam Buku PPKn Revisi 2017, Kelas 8, Bab 4 Semangat Kebangkitan Nasional Tahun 1908, Tabel 4.2 Pahlawan Nasional, Halaman 79. Berikut penjelasannya :
Pembahasan
SULTAN AGENG TIRTAYASA
Sultan Ageng Tirtayasa atau yang disebut Pangeran Surya adalah seorang Pahlawan Nasional yang lahir di Banten pada tahun 1631. Beliau merupakan seorang gerilyawan yang ikut berjuang melawan penjajahan Belanda.
SULTAN HASANUDDIN
Sultan Hasanuddin atau yang disebut I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape adalah seorang pahlawan nasional yang lahir di Sulawesi Selatan 1631. Ia memimpin perjuangan melawan kolonial Belanda yang berusaha menguasai perdagangan di Sulawesi Selatan.
TUANKU IMAM BONJOL
Tuanku Imam Bonjol adalah seorang tokoh pahlawan Nasional Islam yang lahir di Sumatera Barat 1772. Ia berkontribusi besar dalam Perang Padri melawan kolonial Belanda. Ia meninggal pada tahun 1864 dalam pengasingannya.
PANGERAN DIPONEGORO
Pangeran Diponegoro atau yang dikenal dengan sebutan Bendara Pangeran Harya Dipanegara, adalah Pahlawan Nasional yang lahir di Yogyakarta tahun 1785. Ia memimpin perjuangan dalam Perang Jawa melawan Pemerintah Hindia Belanda dimana diketahui perang ini memakan korban paling banyak. Ia meninggal di Benteng Rotterdam, Makasar 1855.
KAPITAN PATTIMURA
Kapitan Pattimura adalah seorang Pahlawan Nasional Maluku yang lahir tahun 1783. Ia merupakan pahlawan yang ikut memberontak melawan VOC, dan akhirnya meninggal pada usia 34 tahun (1817).
I GUSTI KETUT JELANTIK
I Gusti Ketut Jelantik adalah seorang patih Kerajaan Buleleng. Ia berkontribusi besar dalam Perang Jagaraga (Bali) melawan Kolonial Hindia Belanda. Ia gugur pada tahun 1849.
17. Tabel 4.2 Pahlawan NasionalNo.Aspek InformasiUraian1.Sultan Ageng Tirtayasa2.Sultan Hasanuddin3.Tuanku Imam Bonjol4.Pangeran Diponegoro5.Kapitan Pattimura6.I Gusti Ketut Jelantik7.
Jawaban:
Sultan Ageng Tirtayasa :
Sultan Ageng Tirtayasa atau nama lainnya adalah Abu al-Fath Abdulfattah merupakan salah satu tokoh yang berasal dari banten. Beliau lahir pada tahun 1631 dan wafat pada tahun 1692 (usia 60-61 tahun). Beliau adalah anak dari Abu al-Ma’ali Ahmad. Masa Kekuasaan beliau di kesultanan Banten adalah pada periode 1651-1683. Beliau banyak melakukan perlawanan terhadap belanda. Dan pada saat masa kekuasaan beliau, beliau ingin mewujudkan Banten sebagai kerajaan Islam terbesar.
Pada tahun 1983, beliau ditangkap oleh VOC dan dipenjarakan di Batavia. Ia meninggal dan dimakamkan dikomplek pemakaman raja-raja Banten. Atas jasa beliau kepada negara ini, maka beliau ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden Republik Indonesia No. 045/TK/Tahun 1970, tanggal 1 Agustus 1970. Dan kini namanya pun menjadi nama salah satu perguruan tinggi di Banten, yakni Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Sultan Hasanuddin :
Sultan Hasanuddin adalah Raja Gowa ke-16 (Gowa, Sulawesi Selatan). Beliau lahir pada tanggal 12 Januari 1631 di Gowa, Sulawesi Selatan. Beliau adalah salah satu pahlawan nasional dengan nama I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape yang diberikan oleh Qadi Islam Kesultanan Gowa yaitu Syeikh Sayyid Jalaludin bin Ahmad Bafaqih Al-Aidid, seorang mursyid tarekat Baharunnur Baalwy Sulawesi selatan dan juga guru tarekat dari Syeikh Yusuf dan Sultan Hasanuddin.
Beliau merupakan putra dari Raja Gowa ke-15 yang bernama I Manuntungi Daeng Mattola Karaeng Lakiyung Sultan Malikulsaid. Beliau memerintah kerajaan Gowa pada saat Belanda ingin mengambil rempah-rempah dan menguasai perdagangan di Sulawesi Selatan. Banyak pertempuran yang terjadi dimasa kepemimpinan beliau saat melawan Belanda sampai pada tanggal 18 November 1667 Kerajaan Gowa terdesak dan melakukan Perdamaian Bungaya di Bungaya. Beliau wafat pada tanggal 12 Juni 1670 di Gowa, Sulawesi Selatan (umur 39 Tahun).
Tuanku Imam Bonjol :
Tuanku Imam Bonjol atau yang memiliki nama asli Muhammad Shahab adalah salah satu pahlawan nasional yang diakui oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau lahir di Bonjol pada tanggal 1 Januari 1772. Putra dari Bayanuddin Shahab(Ayah) dan Hamatun(Ibu).
Tuanku Imam Bonjol juga seorang ulama, pemimpin, dan pejuang yang berperang melawan Belanda dalam peperangan yang sangat masyhur yaitu Perang Padri yang terjadi pada tahun 1803-1838. Beliau wafat dalam pengasingan dan dimakamkan di Lotta, Pineleng, Minahasa, 6 November 1864.
Pangeran Diponegoro :
Pangeran Diponegoro atau yang memiliki nama asli Bendara Pangeran Harya Dipanegara adalah salah satu pahlawan nasional Republik Indonesia. Beliau lahir di Ngayogyakarta Hadiningrat pada 11 November 1785. Beliau merupakan putra dari Sultan Hamengkubuwana III.
Perang Diponegoro atau Perang Jawa adalah perang dengan jumlah korban terbesar dalam sejarah Indonesia. Perang Diponegoro merupakan perang terbuka dengan pengerahan pasukan dari infanteri, kavaleri, dan artileri, dan perlawanan terjadi sangat sengit. Front pertempuran terjadi di puluhan kota dan desa di seluruh Jawa.
Penyerahan Pangeran Diponegoro kepada Letnan Jenderal Hendrik Merkus de Kock pada tanggal 28 Maret 1830 yang mengakhiri Perang Diponegoro (1825-1830). Beliau wafat di Makassar pada tanggal 8 Januari 1855 (umur 69 tahun).
Kapitan Pattimura :
Kapitan Pattimura atau yang memiliki nama asli Thomas Matulessy adalah pahlawan nasional yang berasal dari Maluku. Lahir di Haria, pulau Saparua, Maluku, 8 Juni 1783. Ayahnya bernama Antoni Matulessy adalah anak dari Kasimiliali Pattimura Mattulessy.
Sebelum melakukan perlawanan terhadap Belanda, beliau adalah mantan sersan Militer Inggris. Pada tahun 1816 penjajah Inggris menyerahkan kekuasaannya kepada penjajah Belanda yang kemudia menerapkan sistem monopoli. Pertempuran yang dipimpin oleh Pattimura dibantu oleh para panglimanya yaitu Melchior Kesaulya, Anthoni Rebook, Philip Latumahina dan Ulupaha. Untuk jasa dan pengorbanan Kapitan Pattimura ia diangkat atau dikukuhkan sebagai pahlawan perjuangan kemerdekaan oleh pemerintah Republik Indonesia. Kini nama beliau diabadikan sebagai nama salah satu perguruan tinggi dan bandara, Universitas Pattimura dan Bandar Udara Pattimura di Ambon.
I Gusti Ketut Jelantik :
I Gusti Ketut Jelantik merupakan pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari Karangasem, Bali. Lahir pada tahun 1800 di Tukadmungga, Buleleng, Buleleng. Dan beliau memimpin salah satu perang melawan pemerintah Belanda yaitu Perang Jagaraga atau Pertempuran Jagaraga. Dan beliau wafat pada tahun 1849 di Jagaraga, Buleleng.
Penjelasan:
Semoga membantu dan maaf kalau ada yang salah
18. tabel 4.2 norma dalam antardaerah di indonesia
…………………..
19. Setelah kalian memahami selintas tentang perjuangan bangsa Indonesia sebelumtahun 1908, pelajari lebih jauh tentang perjuangan pahlawan nasional yangberjuang sebelum tahun 1908 dengan mengisi tabel di bawah ini.Tabel 4.2 Pahlawan NasionalNo.Aspek InformasiUraian1.Sultan Ageng Tirtayasa2.Sultan Hasanuddin3.Tuanku Imam Bonjol4.Pangeran Diponegoro5.Kapitan Pattimura6.I Gusti Ketut Jelantik7.Tolong di jawab yang nomor 7 aja yang 1 sampai 6 jangan dah tolong di cari ya jawaban no 7 nya please.
say gk tau saya aja lagi berusaha